PT PLN (Persero) mencatat pada awal 2022, konsumsi listrik di Pulau Bali meningkat dari 200 MW ke 270 MW, yang terutama berasal dari Gardu Induk (GI) Banyuwangi, Jawa Timur.
Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Jember PLN Indra Kurniawan di Banyuwangi, Kamis, mengatakan angka itu belum mencapai konsumsi normal sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 350 MW.
Ia menjelaskan konsumsi listrik di Pulau Bali mencapai sekitar 800 MW dengan beban puncak mencapai 900 MW, yang disuplai dari GI Banyuwangi sebesar 270 MW dan sisanya dari pembangkit yang ada di Pulau Bali.
"Pandemi membuat konsumsi listrik di Pulau Bali itu menurun menjadi 600 MW, yang disuplai dari GI Banyuwangi sebesar 200 MW. Dan, saat ini di masa pemulihan ekonomi sudah mulai kembali meningkat secara total menjadi 670 MW," kata Indra kepada wartawan saat media Gathering di Banyuwangi.
PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), kata Indra, akan memastikan pasokan listrik dari GI Banyuwangi masih cukup memadai untuk menyuplai kebutuhan konsumsi listrik Pulau Bali yang mulai meningkat.
Indra mengatakan, untuk memastikan pasokan itu GI Banyuwangi senantiasa mengoptimalkan pekerjaan pemeliharaan, misalnya dilakukan di Bay Penghantar dan Bay Trafo yang mendukung proses pemantauan kondisi material transmisi utama (MTU) terkini.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) Didik Fauzi Dakhlan mengatakan, pekerjaan pemeliharaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi teraktual.
"Melalui pemeliharaan yang dilakukan diharapkan dapat memonitor anomali-anomali yang mungkin terjadi, dan mengurangi kerusakan akibat penurunan performa MTU di wilayah GI Banyuwangi," kata Didik.
Didik mengatakan jenis pekerjaan pemeliharaan yang sedang dilakukan dibagi menjadi 2 pekerjaan inti, yaitu pemeliharaan Bay Line berupa Cleaning Isolator rutin Bay Situbondo 2 dan Pemeliharaan Bay Trafo berupa Har Off rutin Bay Trafo 2.
"Pekerjaan ini butuh persiapan yang sangat matang,mulai penentuan timeline pekerjaan hingga pembuatan laporan hasil pemeliharaan," katanya.
Sementara itu, GI Banyuwangi masuk dalam sistem kelistrikan utama di Jawa Timur yang mendapat supai dari Paiton, kemudian disalurkan ke wilayah Banyuwangi dan sekitar Pulau Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Manajer Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Jember PLN Indra Kurniawan di Banyuwangi, Kamis, mengatakan angka itu belum mencapai konsumsi normal sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 350 MW.
Ia menjelaskan konsumsi listrik di Pulau Bali mencapai sekitar 800 MW dengan beban puncak mencapai 900 MW, yang disuplai dari GI Banyuwangi sebesar 270 MW dan sisanya dari pembangkit yang ada di Pulau Bali.
"Pandemi membuat konsumsi listrik di Pulau Bali itu menurun menjadi 600 MW, yang disuplai dari GI Banyuwangi sebesar 200 MW. Dan, saat ini di masa pemulihan ekonomi sudah mulai kembali meningkat secara total menjadi 670 MW," kata Indra kepada wartawan saat media Gathering di Banyuwangi.
PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), kata Indra, akan memastikan pasokan listrik dari GI Banyuwangi masih cukup memadai untuk menyuplai kebutuhan konsumsi listrik Pulau Bali yang mulai meningkat.
Indra mengatakan, untuk memastikan pasokan itu GI Banyuwangi senantiasa mengoptimalkan pekerjaan pemeliharaan, misalnya dilakukan di Bay Penghantar dan Bay Trafo yang mendukung proses pemantauan kondisi material transmisi utama (MTU) terkini.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) Didik Fauzi Dakhlan mengatakan, pekerjaan pemeliharaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi teraktual.
"Melalui pemeliharaan yang dilakukan diharapkan dapat memonitor anomali-anomali yang mungkin terjadi, dan mengurangi kerusakan akibat penurunan performa MTU di wilayah GI Banyuwangi," kata Didik.
Didik mengatakan jenis pekerjaan pemeliharaan yang sedang dilakukan dibagi menjadi 2 pekerjaan inti, yaitu pemeliharaan Bay Line berupa Cleaning Isolator rutin Bay Situbondo 2 dan Pemeliharaan Bay Trafo berupa Har Off rutin Bay Trafo 2.
"Pekerjaan ini butuh persiapan yang sangat matang,mulai penentuan timeline pekerjaan hingga pembuatan laporan hasil pemeliharaan," katanya.
Sementara itu, GI Banyuwangi masuk dalam sistem kelistrikan utama di Jawa Timur yang mendapat supai dari Paiton, kemudian disalurkan ke wilayah Banyuwangi dan sekitar Pulau Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022