Empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan menggiatkan Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan (Pamor Keris).
"Gerakan ini merupakan gerakan serentak, sesuai dengan instruksi Polda Jatim yang tujuannya untuk mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian Omicron," kata Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto di Pamekasan, Selasa.
Ia mengatakan kasus COVID-19 varian Omicron menjadi perhatian khusus polisi di jajaran Polda Jatim karena jenis kasus tersebut penyebarannya sangat cepat, bahkan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur kini sudah ada warga yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 varian baru itu.
Karena itu, katanya, jajaran Polda Jatim melakukan gerak cepat menegakkan disiplin protokol kesehatan melalui patroli gerakan disiplin protokol kesehatan, gabungan lintas institusi, seperti Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan (Dinkes) di masing-masing kabupaten.
Kapolres lebih lanjut menjelaskan, selain menegakkan disiplin protokol kesehatan, tim Pamor Keris ini juga bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya jenis penyakit COVID-19 varian baru tersebut.
"Titik tekannya tim ini pada preventif dan preemtif," kata Rogib Triyanto.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan dr. Syafiudin, ada tiga faktor yang menyebabkan COVID-19 varian baru itu menyebar di Indonesia.
Pertama, rendahnya penerapan protokol kesehatan, kedua, turunnya kegiatan pelacakan kontak kontak erat COVID-19, dan ketiga, meningkatnya mobilitas penduduk pada saat libut Natal dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah, kata dia, sebenarnya telah berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 varian baru ini dengan beberapa inovasi. Hanya saja, ikhtiar untuk memperketat laju penyebaran, perlu terus ditingkatkan.
"Termasuk membentuk tim Pamor Keris ini," katanya.
Tim Pamor Keris ini juga ditugaskan untuk melaksanakan deteksi dini dan intervensi dini serta pemetaan kerawanan di masing-masing lokasi sehingga pelaksanaan patroli dapat tepat sasaran.
Sementara itu, berdasarkan rilis Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, jumlah warga Madura yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga 24 Januari 2022 tedata sebanyak 16.857 orang.
Perinciannya di Kabupaten Bangkalan sebanyak 6.257 orang, Sampang 2.810 orang, Pamekasan 2.607 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 5.183 orang.
Dari total jumlah kasus sebanyak 16.857 orang itu, jumlah pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 15.533 orang, meliputi, Kabupaten Bangkalan sebanyak 5.540 orang, Sampang 2.675 orang, Pamekasan 2.406 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 4.912 orang.
Jumlah kasus aktif tercatat sebanyak Bangkalan 3 orang, Sampang 4 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 1 orang, dan satu di antara 4 orang pasien di Kabupaten Sampang itu merupakan penderita COVID-19 varian Omicron.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Gerakan ini merupakan gerakan serentak, sesuai dengan instruksi Polda Jatim yang tujuannya untuk mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian Omicron," kata Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto di Pamekasan, Selasa.
Ia mengatakan kasus COVID-19 varian Omicron menjadi perhatian khusus polisi di jajaran Polda Jatim karena jenis kasus tersebut penyebarannya sangat cepat, bahkan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur kini sudah ada warga yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 varian baru itu.
Karena itu, katanya, jajaran Polda Jatim melakukan gerak cepat menegakkan disiplin protokol kesehatan melalui patroli gerakan disiplin protokol kesehatan, gabungan lintas institusi, seperti Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Kesehatan (Dinkes) di masing-masing kabupaten.
Kapolres lebih lanjut menjelaskan, selain menegakkan disiplin protokol kesehatan, tim Pamor Keris ini juga bertugas melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya jenis penyakit COVID-19 varian baru tersebut.
"Titik tekannya tim ini pada preventif dan preemtif," kata Rogib Triyanto.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan dr. Syafiudin, ada tiga faktor yang menyebabkan COVID-19 varian baru itu menyebar di Indonesia.
Pertama, rendahnya penerapan protokol kesehatan, kedua, turunnya kegiatan pelacakan kontak kontak erat COVID-19, dan ketiga, meningkatnya mobilitas penduduk pada saat libut Natal dan Tahun Baru 2022.
Pemerintah, kata dia, sebenarnya telah berupaya menekan laju penyebaran COVID-19 varian baru ini dengan beberapa inovasi. Hanya saja, ikhtiar untuk memperketat laju penyebaran, perlu terus ditingkatkan.
"Termasuk membentuk tim Pamor Keris ini," katanya.
Tim Pamor Keris ini juga ditugaskan untuk melaksanakan deteksi dini dan intervensi dini serta pemetaan kerawanan di masing-masing lokasi sehingga pelaksanaan patroli dapat tepat sasaran.
Sementara itu, berdasarkan rilis Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, jumlah warga Madura yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga 24 Januari 2022 tedata sebanyak 16.857 orang.
Perinciannya di Kabupaten Bangkalan sebanyak 6.257 orang, Sampang 2.810 orang, Pamekasan 2.607 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 5.183 orang.
Dari total jumlah kasus sebanyak 16.857 orang itu, jumlah pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 15.533 orang, meliputi, Kabupaten Bangkalan sebanyak 5.540 orang, Sampang 2.675 orang, Pamekasan 2.406 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 4.912 orang.
Jumlah kasus aktif tercatat sebanyak Bangkalan 3 orang, Sampang 4 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 1 orang, dan satu di antara 4 orang pasien di Kabupaten Sampang itu merupakan penderita COVID-19 varian Omicron.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022