Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menyatakan jajarannya bersama Pemkab Madiun dan TNI akan fokus mengedepankan penertiban protokol kesehatan (prokes) guna pencegahan penularan COVID-19, utamanya varian Omicron dalam Operasi Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat (Pamor Keris) wilayah Kabupaten Madiun.

"Operasi Pamor Keris ini tidak jauh berbeda dengan operasi yustisi yang fokus dalam penegakan protokol kesehatan. Sasarannya adalah di titik-titik tempat yang berpotensi terjadi kerumunan masyarakat," ujar AKBP Anton seusai kegiatan Apel Gelar Pasukan Pamor Keris di Lapangan Tribrata Mapolres Madiun, Senin.

Menurut dia, Operasi Pamor Keris akan berlangsung menerus, tidak hari ini saja. Jajarannya akan melakukan operasi baik pagi, siang, sore, bahkan malam hari di lokasi sasaran.

Polres Madiun melibatkan sebanyak 125 personel dalam operasi tersebut yang berasal dari unsur Satuan Lalu Lintas, Sabhara, dan Brimob setempat. Personel tersebut masih ditambah dari unsur Kodim 0803 Madiun, Satpol PP, Dishub Kabupaten Madiun, dan lainnya.

"Operasi akan mengutamakan tindakan humanis. Jika melanggar akan kita ingatkan, namun apabila sudah terlalu fatal akan kita beri tindakan tegas. Bisa berupa denda atau lainnya tergantung dari apa yang dilakukan," kata Anton.

Bupati Madiun Ahmad Dawami mengatakan Operasi Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat (Pamor Keris) bertujuan untuk meningkatkan penerapan prokes di masyarakat yang mulai turun seiring bertambahnya kasus Omicron.

"Varian Omicron memiliki daya penularan lima kali lebih tinggi dibandingkan COVID-19 varian lainnya menurut Kemenkes. Hal itu dipengaruhi oleh sejumlah hal, yakni rendahnya prokes, turunnya kegiatan 3T terkait kontak erat, dan adanya peningkatan mobilitas masyarakat khususnya saat libur Natal dan tahun baru," kata Bupati Ahmad Dawami.

Ia menyebutkan dalam penerapannya Pamor Keris akan fokus tindak pencegahan dalam mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

"Pemaksimalan 3T meliputi "Tracing, Testing, dan Treatment" akan kita jalankan, artinya ini tidak hanya operasi tapi hasilnya akan ditindaklanjuti oleh unsur pemerintah kabupaten, TNI, dan Polri," katanya.

Dalam upaya 3T tersebut, hal yang akan akan ditekankan adalah pelaksanaan karantina kepada orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Ketika perlu dirujuk nanti segera di rujuk.

Ia menambahkan Pamor Keris ini akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi lonjakan COVID-19. Nantinya di daerah tersebut akan dilakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan.

"Potensi kenaikan kasus COVID-19 tidak hanya di Madiun saja. Tetapi se-Jawa Timur, nasional, bahkan internasional. Seluruh wilayah berpotensi terjadi lonjakan ini," kata Bupati.

Pihaknya meminta masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan. Terlebih saat ini varian Omicron sudah masuk Madiun. Pemkab Madiun juga telah mengirimkan beberapa hasil tes usap para pasien COVID-19 untuk dilakukan "Whole Genome Sequencing" (WGS) di Surabaya guna mendeteksi variannya.

Saat ini terdapat 19 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga Minggu (23/1).

Adapun, Operasi Pamor Keris dilakukan serentak di semua di lini kabupaten/kota se Jatim. Dengan tujuan untuk penyatuan langkah memasifkan upaya penegakan protokol kesehatan di Jatim sebagai upaya pencegahan COVID-19.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022