Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut bahwa realisasi kredit usaha melayani warga Kota Kediri (Kurnia) di kota ini total pencairannya mencapai Rp2 miliar dalam kurun waktu belum ada satu tahun diluncurkan.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja Kota Kediri Bambang Priyambodo mengemukakan program tersebut memang banyak dimanfaatkan pemilik usaha. Terlebih lagi, di masa pandemi COVID-19, banyak usaha yang kini sudah perlahan bangkit lagi. 

"Program tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk bangkit akibat pandemi COVID-19. Program ini merupakan implementasi program dari Kediri melawan rentenir," katanya di Kediri, Kamis.  

Program "Kurnia" tersebut dibuat dengan dasar dari Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Pengembangan Mikro. Pemerintah memberikan suku bunga yang sangat rendah hanya 2 persen per tahun.

Pihaknya menjelaskan, program ini belum genap satu tahun diluncurkan. Namun, realisasinya hingga kini cukup besar. Animo pemilik usaha untuk memanfaatkan program ini tinggi yang terlihat dari banyaknya pengajuan dan capaian realisasi. 

Saat ini, sudah tercatat ada 121 peserta program "Kurnia" yang telah mengajukan dengan total pencairan mencapai Rp2 miliar. 
  
"Setiap UMKM di Kota Kediri bisa mengajukan program Kurnia, nantinya pengembalian bisa diangsur selama tiga tahun," kata Bambang.

Selain suku bunga rendah, ia menambahkan persyaratan yang ditawarkan dengan program ini cukup mudah. Masyarakat hanya perlu membawa salinan KTP, pas foto, salinan surat nikah, denah lokasi usaha, salinan kartu keluarga (KK), foto kegiatan usaha, serta legalitas jaminan usahanya.

"Untuk persyaratan umumnya di antaranya domisili Kota Kediri, melakukan kegiatan produksi di Kota Kediri, lalu usia maksimal peminjam 60 tahun," kata dia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022