Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mendata sekaligus melakukan asesmen kepada anak yatim dan piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19 untuk memastikan tetap bersemangat dan kebutuhan, terutama kesehatan serta pendidikan mereka terpenuhi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri Chevy Ning Suyudi di Kediri, Jumat, mengemukakan pemerintah memastikan hadir memberikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu untuk tetap semangat melanjutkan hidup.
"Intinya pendataan ini dilakukan untuk anak-anak yatim piatu ini bisa mendapatkan layanan yang terbaik dari Pemkot Kediri, terutama pelayanan yang dasar seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan," katanya.
Ia mengungkapkan asesmen dilakukan per kecamatan di Kota Kediri. Dari hasil pendataan, ada 255 anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia saat pandemi COVID-19.
"Jadi kami ingin untuk menghilangkan trauma dari anak-anak ini. Karena kami tidak mau membiarkan mereka terlarut dalam kondisi berduka yang terlalu lama. Dan saya berharap mereka bisa segera pulih sepenuhnya dari musibah ini," ujar dia.
Ia menambahkan pendataan ini untuk memastikan kebutuhan anak-anak tersebut terpenuhi dengan baik.
"Kami berharap dengan pendataan ini, nantinya Pemkot Kediri tahu dan dapat memformulasikan bentuk dukungan apa saja setiap tahunnya kepada mereka," kata dia.
Bappeda Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Kediri, DP3AP2KB Kota Kediri, serta LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Tulungagung selaku pelaksana program dari UNICEF Strengthening Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C).
Selain dilakukan pendataan, kegiatan tersebut juga bermaksud memberikan edukasi cara asuh kepada orang tua kandung atau orang tua asuh dari anak-anak tersebut. Hal tersebut dilakukan agar para orang tua memiliki pola asuh yang baik agar bisa memotivasi anak-anak tersebut untuk selalu semangat menjalani kehidupannya.
LPA Tulungagung memberikan paket rekreasional kit dari UNICEF seperti boneka hand puppet, buku gambar, dan krayon kepada anak yatim piatu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri Chevy Ning Suyudi di Kediri, Jumat, mengemukakan pemerintah memastikan hadir memberikan motivasi kepada anak-anak yatim piatu untuk tetap semangat melanjutkan hidup.
"Intinya pendataan ini dilakukan untuk anak-anak yatim piatu ini bisa mendapatkan layanan yang terbaik dari Pemkot Kediri, terutama pelayanan yang dasar seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan," katanya.
Ia mengungkapkan asesmen dilakukan per kecamatan di Kota Kediri. Dari hasil pendataan, ada 255 anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia saat pandemi COVID-19.
"Jadi kami ingin untuk menghilangkan trauma dari anak-anak ini. Karena kami tidak mau membiarkan mereka terlarut dalam kondisi berduka yang terlalu lama. Dan saya berharap mereka bisa segera pulih sepenuhnya dari musibah ini," ujar dia.
Ia menambahkan pendataan ini untuk memastikan kebutuhan anak-anak tersebut terpenuhi dengan baik.
"Kami berharap dengan pendataan ini, nantinya Pemkot Kediri tahu dan dapat memformulasikan bentuk dukungan apa saja setiap tahunnya kepada mereka," kata dia.
Bappeda Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Kediri, DP3AP2KB Kota Kediri, serta LPA (Lembaga Perlindungan Anak) Tulungagung selaku pelaksana program dari UNICEF Strengthening Safe and Friendly Environment for Children (SAFE4C).
Selain dilakukan pendataan, kegiatan tersebut juga bermaksud memberikan edukasi cara asuh kepada orang tua kandung atau orang tua asuh dari anak-anak tersebut. Hal tersebut dilakukan agar para orang tua memiliki pola asuh yang baik agar bisa memotivasi anak-anak tersebut untuk selalu semangat menjalani kehidupannya.
LPA Tulungagung memberikan paket rekreasional kit dari UNICEF seperti boneka hand puppet, buku gambar, dan krayon kepada anak yatim piatu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022