Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng toko ritel di kota ini untuk memasarkan produk UMKM dengan harapan produk mereka semakin luas dikenal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto mengemukakan saat ini telah ada 84 produk yang terpajang di toko ritel modern kemitraan di wilayah Kota Kediri.
"DPMPTSP meminta data kepada dinas teknis terkait untuk mengirimkan data UMKM pilihan. Saat ini kita punya 50 UMKM pilihan yang nantinya kami berikan ke toko modern dan dipilih oleh mereka, selanjutnya dilakukan kurasi, hasil dari kurasi itu berapa ya itu yang lolos untuk dipasarkan," katanya di Kediri, Sabtu.
Di toko tersebut beragam produk UMKM dijual, baik makanan ringan hingga beragam hingga pengusaha tenun. Sistem di setiap toko berbeda, misalnya ada yang satu bulan diisi oleh satu komunitas UMKM dari Aspemtari (Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Kota Kediri) lalu bulan selanjutnya ganti Asosiasi Pengusaha Tenun Kediri.
Ia juga menambahkan Pemkot Kediri menetapkan standar produk UMKM yang layak dipasarkan di toko modern seperti pencantuman informasi berat bersih atau isi bersih, izin P-IRT, label halal, serta tanggal kedaluarsa diikuti oleh dokumen pendukung.
Pihaknya menegaskan, Pemkot Kediri juga berkomitmen memberikan kemudahan penanaman modal berupa percepatan pelayanan perizinan. Dengan itu, produk UMKM yang hendak mengajukan izin bisa dipermudah.
"Jadi pelaku UMKM tidak perlu khawatir, untuk mengurusnya akan difasilitasi Pemkot Kediri. Jadi bagi yang tidak tahu-menahu bagaimana pengurusan izinnya, datang saja ke DPMPTSP nanti akan dibantu oleh petugas perizinan, gratis," kata Edi.
Edi juga menambahkan Pemkot Kediri juga sudah mempunyai program Pusaka (Produk UMKM asli dari Kota Kediri). Untuk program Pusaka tersebut, pemilik UMKM sebagai salah satu solusi jika UMKM takut mengajukan proposal kerjasama dengan toko modern apalagi retail skala nasional.
Menurut dia, melalui realisasi program Pusaka, pemilik UMKM di Kota Kediri juga merasa sangat terbantu, terutama dalam hal branding.
"Begitu produk mereka masuk ke toko modern, otomatis mengangkat produk nilai tambah mereka. UMKM kalau sudah masuk marketplace apalagi ditambah ke Pusaka akan lebih dahsyat lagi," kata dia.
Selain hal administratif, Pemkot Kediri juga mefasilitasi foto produk secara profesional. Melalui kerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, DPMPTSP Kota Kediri memfasilitasi UMKM untuk mengambil foto produk agar lebih representatif. Gambar tersebut nantinya diinput ke dalam database serta diunggah pada akun Instagram @pusakaumkm.id untuk kepentingan marketing.
"Dengan meningkatnya kuantitas produk UMKM maka omzetnya juga akan meningkat. Itu juga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga kalau UMKM maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri," ujar dia.
Pemkot Kediri berharap UMKM di kota Kediri semakin maju dan Program Pusaka berjalan berkelanjutan.
"Semoga produk-produk di kota Kediri semakin dikenal luas dan kualitasnya bertambah," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kediri Edi Darmasto mengemukakan saat ini telah ada 84 produk yang terpajang di toko ritel modern kemitraan di wilayah Kota Kediri.
"DPMPTSP meminta data kepada dinas teknis terkait untuk mengirimkan data UMKM pilihan. Saat ini kita punya 50 UMKM pilihan yang nantinya kami berikan ke toko modern dan dipilih oleh mereka, selanjutnya dilakukan kurasi, hasil dari kurasi itu berapa ya itu yang lolos untuk dipasarkan," katanya di Kediri, Sabtu.
Di toko tersebut beragam produk UMKM dijual, baik makanan ringan hingga beragam hingga pengusaha tenun. Sistem di setiap toko berbeda, misalnya ada yang satu bulan diisi oleh satu komunitas UMKM dari Aspemtari (Asosiasi Pengusaha Makanan Minuman Kota Kediri) lalu bulan selanjutnya ganti Asosiasi Pengusaha Tenun Kediri.
Ia juga menambahkan Pemkot Kediri menetapkan standar produk UMKM yang layak dipasarkan di toko modern seperti pencantuman informasi berat bersih atau isi bersih, izin P-IRT, label halal, serta tanggal kedaluarsa diikuti oleh dokumen pendukung.
Pihaknya menegaskan, Pemkot Kediri juga berkomitmen memberikan kemudahan penanaman modal berupa percepatan pelayanan perizinan. Dengan itu, produk UMKM yang hendak mengajukan izin bisa dipermudah.
"Jadi pelaku UMKM tidak perlu khawatir, untuk mengurusnya akan difasilitasi Pemkot Kediri. Jadi bagi yang tidak tahu-menahu bagaimana pengurusan izinnya, datang saja ke DPMPTSP nanti akan dibantu oleh petugas perizinan, gratis," kata Edi.
Edi juga menambahkan Pemkot Kediri juga sudah mempunyai program Pusaka (Produk UMKM asli dari Kota Kediri). Untuk program Pusaka tersebut, pemilik UMKM sebagai salah satu solusi jika UMKM takut mengajukan proposal kerjasama dengan toko modern apalagi retail skala nasional.
Menurut dia, melalui realisasi program Pusaka, pemilik UMKM di Kota Kediri juga merasa sangat terbantu, terutama dalam hal branding.
"Begitu produk mereka masuk ke toko modern, otomatis mengangkat produk nilai tambah mereka. UMKM kalau sudah masuk marketplace apalagi ditambah ke Pusaka akan lebih dahsyat lagi," kata dia.
Selain hal administratif, Pemkot Kediri juga mefasilitasi foto produk secara profesional. Melalui kerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, DPMPTSP Kota Kediri memfasilitasi UMKM untuk mengambil foto produk agar lebih representatif. Gambar tersebut nantinya diinput ke dalam database serta diunggah pada akun Instagram @pusakaumkm.id untuk kepentingan marketing.
"Dengan meningkatnya kuantitas produk UMKM maka omzetnya juga akan meningkat. Itu juga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga kalau UMKM maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Kediri," ujar dia.
Pemkot Kediri berharap UMKM di kota Kediri semakin maju dan Program Pusaka berjalan berkelanjutan.
"Semoga produk-produk di kota Kediri semakin dikenal luas dan kualitasnya bertambah," kata Edi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022