Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengoptimalkan peran tiga pilar tingkat desa untuk memantau kepulangan pekerja migran dari luar negeri guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19 varian Omicron.

"Karena kami tidak punya data pasti jumlah PMI (pekerja migran Indonesia) yang pulang ke Tulungagung, optimalisasi bisa dilakukan, salah satunya melalui peran tiga pilar tingkat desa. Mulai dari perangkat, Babinkamtibmas serta Babinsa," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung Agus Santoso di Tulungagung, Kamis.

Opsi pengawasan melekat ini juga mengacu pada upaya serupa yang pernah dilakukan saat awal puncak pandemi pada periode libur Hari Raya Idul Fitri 2020 maupun 2021.

Kendati Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung telah mendapat rekap data kepulangan pekerja migran ke daerah dari Disnaker Provinsi Jatim, tidak sedikit pekerja migran yang pulang mandiri tanpa melalui skrining di Disnakertrans Tulungagung.

"Terus terang kami agak kesulitan memantau kepulangan PMI selama ini, karena banyak dari mereka ini yang bisa pulang secara mandiri setelah menjalani isolasi selama delapan hari di (Disnaker) Provinsi (Jatim)," ujarnya.

Koordinasi langsung dengan Disnaker Jatim saat ini terus dilakukan, untuk mendapat update data kepulangan PMI ke Tulungagung.

Namun, optimalisasi pengawasan tetap harus dilakukan di tingkat desa dan kelurahan, karena dinilai lebih dekat dengan rumah tinggal yang menjadi tujuan akhir kepulangan PMI bersangkutan.

"Apalagi, saat ini Bandara Juanda dibuka untuk kepulangan PMI. Pemulangan PMI ditangani langsung oleh Disnaker Provinsi dan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia)," jelasnya.

Dari provinsi, pekerja migran bisa pulang secara mandiri, tak lagi difasilitasi oleh Kabupaten, sehingga menyulitkan Disnaker Kabupaten Tulungagung memantau kepulangan pekerja migran.

Pihaknya bakal meminta daftar pekerja migran yang pulang ke Tulungagung. "Kita juga enggak tahu, berapa yang pulang," jelasnya.

Jika data tersedia atau diberikan oleh Disnaker Provinsi, pihaknya bakal membuat aplikasi untuk memantau pekerja migran yang pulang ke Tulungagung.

Sebagai gambaran, pada libur hari raya 2020, dalam sebulan ada dua ribu pekerja migran yang pulang ke Tulungagung. Pengawasan pun saat itu dilakukan dengan menggandeng pemerintah desa, Babinsa dan Babinkamtibmas.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022