Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meminta warga rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus guna mengantisipasi dan mencegah penularan penyakit demam berdarah yang mengancam saat musim hujan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun Anies Djaka mengatakan kasus demam berdarah mulai terjadi di Kabupaten Madiun dan bertambah saat musim hujan berlangsung.

"Sesuai data, selama tanggal 1-5 Januari 2022, sudah ada delapan warga Kabupaten Madiun yang terjangkit demam berdarah. Mereka saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," ujar Anies Djaka di Madiun, Rabu.

Pihaknya meminta warga Kabupaten Madiun intensif mewaspadai DB, khususnya saat musim hujan. Apalagi, sejumlah desa di Kabupaten Madiun tercatat merupakan daerah endemis, di antaranya Desa Klorokan, Dolopo, Mejayan, Bangunsari, dan Kedungmaron.

Munculnya kasus demam berdarah tersebut disebabkan karena banyaknya genangan air hujan di lingkungan sekitar rumah yang kurang disertai dengan penerapan PSN 3 M. Sehingga berdampak pada meningkatnya populasi nyamuk "aedes aegypti" sebagai vektor virus demam berdarah.

Guna mencegah serangan penyakit demam berdarah, pihaknya berkoordinasi dengan Puskesmas untuk menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Melalui kader jumatik, posyandu, dan PKK, pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi tentang waspada DB, rajin melakukan PSN, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Yang utama itu tentu PSN. Dengan PSN, siklus nyamuk otomatis terputus. Misalkan yang telur tidak jadi nyamuk dewasa. Sehingga, jika tidak menjadi nyamuk otomatis populasi nyamuk hilang," katanya.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mencatat jumlah penderita demam berdarah selama tahun 2021 mencapai 117 orang dengan satu penderita di antaranya meninggal.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022