Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mempertemukan pihak yang bersengketa terkait polemik Pasar Turi, tujuannya untuk mencari solusi dan mengakhiri masalah yang terjadi di pasar tersebut.

LaNyalla, yang sedang melaksanakan reses di Jawa Timur, Sabtu mengatakan, pihaknya telah mempertemukan pihak-pihak investor yang bersengketa, antara lain pihak yang mewakili almarhum Henry J Gunawan pemilik PT Gala Bumi Perkasa, kontraktor, pengembang sekaligus pengelola Pasar Turi, ditambah pihak salah satu peserta joint operation Gala Megah Investment, pemenang tender pembangunan Pasar Turi.

"Kami mempertemukan pihak yang masih bersengketa supaya segera menemukan jalan keluar. Sehingga, para pedagang bisa berjualan kembali dan Pasar Turi hidup lagi seperti semula," ujar LaNyalla.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri pengurus Kadin Jawa Timur itu, LaNyalla berharap carut-marutnya Pasar Turi yang sudah berlangsung belasan tahun segera terselesaikan.

Ia mengatakan, penyelesaian harus mengutamakan kepentingan para pedagang dan konsumen, dan para pihak yang terkait dengan persoalan Pasar Turi diminta berbesar hati menyelesaikan masalah agar tak berlarut.

"Kami upayakan untuk menyelamatkan para pedagang dan konsumen. Kasihan mereka karena penghidupan utamanya dari pasar tersebut," kata LaNyalla.

Pasar Turi, menurutnya, merupakan ikon sebagai pasar modern atau pasar tradisional di Surabaya, Jawa Timur bahkan untuk Indonesia Timur.

"Kami semua jangan sampai kehilangan ikon tersebut. Mengingat sejarah panjang keberadaan, serta telah mendatangkan devisa yang besar bagi daerah. Di sinilah kita memfasilitasi dengan baik supaya semua pihak nyaman dan aman," ujar dia.

Kedua, pihak investor sepakat menyelesaikan permasalahan dan akan segera diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk dibukanya kembali Pasar Turi.

"Kami sepakat dengan Pak Nyalla, memprioritaskan kepentingan pedagang. Mereka harus kembali menghidupkan Pasar Turi. Mekanismenya akan kami percepat dan segera bisa dibuka oleh Pemkot Surabaya, minimal di Maret 2022," ujar perwakilan PT Gala.

Sebelumnya, LaNyalla juga sudah pernah bertemu dengan perwakilan dari ribuan pedagang Pasar Turi. Mereka mengadu ke DPD RI karena selama belasan tahun terkatung-katung. Dimana mereka sudah menemui semua instansi di Surabaya dan di Jakarta, termasuk ke DPR RI, namun tidak ada hasil.

Para pedagang adalah korban kebakaran Pasar Turi pada 2007 silam. Kini para pedagang tersebut belum bisa menempati Pasar Turi akibat sengketa antara investor dengan Pemerintah Kota Surabaya selaku pemilik tanah.

Seperti diketahui, proyek Pasar Turi Baru dikelola PT Gala Bumi Perkasa, PT Lucida Megah Sejahtera dan Centra Asia Investment.

PT Gala sendiri merupakan leadment para perusahaan joint operations tersebut yang dalam perjalanannya terjadi pecah kongsi.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021