Pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak di 143 desa yang tersebar di 15 kecamatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, berlangsung lancar dan kondusif.

"Alhamdulillah, semua berjalan aman, kondusif, dan tidak ada gangguan keamanan," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami saat memantau pelaksanaan pilkades serentak di sejumlah desa penyelenggara.

Adapun sejumlah desa penyelenggara pilkades yang ditinjau bupati dan wakil bupati, di antaranya Desa Sumberbening di Kecamatan Balerejo, Desa Purwosari (Kecamatan Wonoasri), Desa Dimong (Kecamatan Madiun), Desa Nglanduk (Kecamatan Wungu), Desa Kincangwetan dan Desa Teguhan (Kecamatan Jiwan), dan Desa Bakur (Kecamatan Sawahan).

Secara keseluruhan ada 409 calon kepala desa yang berpartisipasi dalam pilkades serentak di 143 desa kali ini.

Menurut dia, pelaksanaan pilkades serentak hingga rekapitulasi penghitungan di seluruh desa yang menggelar pilkades berjalan baik dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ia mengimbau calon kepala desa yang menang tidak perlu euforia berlebihan dalam merayakan kemenangan, apalagi saat ini masa pandemi.

Bupati mengingatkan kepada semua calon kepala desa yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemungutan suara untuk tetap menjaga kondisi di desanya dan tidak perlu beramai-ramai melakukan perayaan di tengah pandemi COVID-19.

Dari kunjungannya ke beberapa TPS, menurut Bupati, hasilnya secara umum memiliki nilai yang memuaskan. Partisipasi masyarakat dalam pilkades tersebut juga tinggi. Bahkan, tingkat partisipasi warga di desa penyelenggara rata-rata mencapai 80 persen.

Bupati Madiun mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan maksimal agar pelaksanaan pilkades di daerah ini berjalan tertib.

Guna mengantisipasi adanya sengketa pilkades, pihaknya telah membentuk Tim Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Desa (TP3KD).

"Kami juga membentuk TP3KD yang ditetapkan dengan keputusan Bupati. Tim ini beranggotakan maksimal tujuh orang berasal dari unsur pengadilan negeri, akademisi, praktisi, independen atau tokoh masyarakat," katanya.

Bupati menambahkan bahwa saat ini Kabupaten Madiun masuk dalam Level 2.

Usai pilkades, dia berharap Kabupaten Madiun akan menjadi Level 1. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya gerai vaksinasi di sejumlah TPS desa yang masih memiliki capaian vaksinasi rendah sehingga warga bisa menjalani vaksinasi usai pencoblosan.

Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan mengatakan bahwa puhaknya menyiagakan 950 personel untuk mengamankan pesta demokrasi tingkat desa tersebut.

"Jumlah itu masih ditambah dengan menyiapkan badan kendali operasi (BKO) dari Polres Magetan, Ngawi, Ponorogo, Brimob, Kodim Madiun, dan Satpol PP untuk disiagakan apabila ada suatu konflik dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penetapan calon kades yang memiliki suara terbanyak," kata AKBP Jury.

Diketahui bahwa Pilkades Serentak 2021 di Kabupaten Madiun pada hari Senin ini diikuti oleh 143 desa dengan 409 jumlah calon kepala desa. Daftar pemilih tetap (DPT) tercatat 390.347 orang yang menyalurkan hak pilihnya di 1.092 tempat pemungutan suara (TPS).

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021