Seiring diresmikannya pengembangan dermaga gerak (movable bridge II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, perusahaan pelayaran mulai tertarik untuk berinvestasi mengoperasionalkan kapal angkutan penyeberangan antar-pulau.

Hal ini disampaikan Bupati Situbondo Karna Suswandi kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di acara peresmian dermaga gerak (movable bridge II) Pelabuhan Jangkar Situbondo, Minggu.

"Perlu kami sampaikan Ibu Gubernur, beberapa waktu lalu ada pengusaha pelayaran berkunjung ke pendopo. Mereka berharap agar movable bridge II Pelabuhan Jangkar bisa dikembangkan lagi untuk Indonesia bagian timur," kata Bung Karna, sapaan bupati.
 
Bupati Situbondo Karna Suswandi sambutan di acara peresmian movable bridge II Pelabuhan Jangkar Situbondo. Minggu (19/12/2021) (ANTARA/Novi H)

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa pertimbangan dermaga gerak Pelabuhan Jangkar dikembangkan untuk trayek pelayaran ke Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Karena jika lewat Bali ke Lembar membutuhkan waktu sekitar 13 jam, sedangkan melalui Pelabuhan Jangkar hemat waktu 2 jam atau sekitar 11 jam.

"Namun demikian, dengan diresmikannya dermaga gerak Pelabuhan Jangkar masih ada yang perlu diperbaiki, yakni pelebaran jalan ke pelabuhan yang membutuhkan dukungan penuh Pemprov Jatim," tuturnya.

Sementara untuk parkir kendaraan di kawasan Pelabuhan, kata Bupati Karna, pemerintah kabupaten setempat bisa mengatasinya, dan mulai tahun depan secara bertahap mulai dikerjakan sesuai kemampuan anggaran pemkab.

"Dermaga lama yang saat ini juga perlu direnovasi dan membutuhkan anggaran sekitar Rp30 miliar, tapi kami tidak memiliki anggaran, dan rencananya dermaga tersebut akan kami kembalikan ke Pemprov Jatim. Sehingga nanti bisa dikembangkan, sesuai dengan apa yang diharapkan pengusaha pelayaran, dermaga tersebut tidak hanya untuk ke kepulauan Madura, tapi seperti yang disampaikan Kepala Dishub Jatim, juga bisa dikembangkan ke Indonesia bagian timur," ujarnya.
 
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sambutan di acara peresmian movable bridge II Pelabuhan Jangkar Situbondo, Minggu (19/12/2021). (ANTARA/Novi H)

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebelumnya telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan beserta Dirjen Perhubungan Laut, dan mengajukan izin pelayaran long distance ferry (LDF) dari Pelabuhan Jangkar ke Lembar, Mataram dan Kupang.

"Ketika itu Pak Dirjen Perhubungan Laut menyampaikan potensi Pelabuhan Jangkar untuk dikembangkan cukup tinggi. Oleh karena itu, saya minta dilakukan asesmen kembali terhadap kebutuhan dari proses untuk bisa membantu percepatan dari transportasi barang dan jasa, terutama untik rute ke Lembar, Mataram dan Kupang. Jadi kalau asesemen sudah selesai dan tingkat ekonomisnya mencukupi, kami akan mengajukan izin long distance ferry (LDF) kembali ke Kementerian Perhubungan," katanya.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Pelaksana Harian Sekda Provinsi Jatim dan Kadishub Jatim, Bupati dan Wabup Situbondo meresmikan dermaga gerak (movable bridge/ MB II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo.

Untuk sementara saat ini ada tiga kapal feri yang melayani penyeberangan rute Pelabuhan Jangkar menuju kepulauan di Madura, yakni KMP Munggiyango Hulalo melayani Rute dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kangean - Kalianget, dan KMP Satya Kencana dan KMP Dharma Kartika melayani dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Sapudi - Kalianget dan Pulau Raas - Kalianget. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021