Rekapitulasi realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya pada sektor pendapatan daerah di pengujung akhir tahun 2021 tepatnya 6 Desember mencapai 86,24 persen.
"Sedangkan dari sektor serapan anggaran berada pada angka 70,94 persen," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Sabtu.
Lebih rinci, Reni menjelaskan sektor pendapatan terdiri atas unsur pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.
"Kontribusi terbesar ada di pendapatan transfer dengan persentase 97,64 persen, diikuti PAD 81,38 persen dan lain-lain pendapatan yang sah 62,39 persen," kata Reni.
Menurut dia, torehan PAD tersebut dinilai baik lantaran Kota Surabaya tengah menghadapi masa pandemi COVID-19 saat orientasi daerah masih berkutat pada aspek pemulihan ekonomi.
"Meski di angka 86,24 persen, ini merupakan capaian baik. Angka ini terus bergerak dan harapannya di pengujung akhir tahun bisa jadi 90 persen," ujarnya.
Untuk itu, Reni mengapresiasi kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Surabaya atas capaian serapan anggaran di sektor pendapatan.
Reni berpandangan bahwa TAPD yang diketuai sekretaris daerah adalah garda terdepan dalam mengelola keuangan daerah guna mencapai visi misi yang dicanangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Begitu pula di sektor belanja, legislator PKS ini berharap agar serapan anggaran bisa lebih ditingkatkan kembali karena masih tersisa waktu hingga tutup tahun 2021.
Dari segi belanja daerah, kontribusi serapan paling besar berada di belanja transfer yang mencapai 100 persen, disusul belanja operasi 75,78 persen, lalu belanja tidak terduga 69,70 persen, dan belanja modal sebesar 44,31 persen.
Reni menuturkan bahwa menyusul penghujung akhir tahun 2021 maka perlu segera realisasi sektor belanja utamanya untuk belanja-belanja yang berkaitan dengan kesejahteraan warga.
"Termasuk di antaranya bagi guru, siswa, pengurus kampung, modin, guru ngaji/ sekolah minggu, PAUD, perbaikan rutilahu hingga pemulihan ekonomi dan program yang berujung kepada perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sedangkan dari sektor serapan anggaran berada pada angka 70,94 persen," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Sabtu.
Lebih rinci, Reni menjelaskan sektor pendapatan terdiri atas unsur pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.
"Kontribusi terbesar ada di pendapatan transfer dengan persentase 97,64 persen, diikuti PAD 81,38 persen dan lain-lain pendapatan yang sah 62,39 persen," kata Reni.
Menurut dia, torehan PAD tersebut dinilai baik lantaran Kota Surabaya tengah menghadapi masa pandemi COVID-19 saat orientasi daerah masih berkutat pada aspek pemulihan ekonomi.
"Meski di angka 86,24 persen, ini merupakan capaian baik. Angka ini terus bergerak dan harapannya di pengujung akhir tahun bisa jadi 90 persen," ujarnya.
Untuk itu, Reni mengapresiasi kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkot Surabaya atas capaian serapan anggaran di sektor pendapatan.
Reni berpandangan bahwa TAPD yang diketuai sekretaris daerah adalah garda terdepan dalam mengelola keuangan daerah guna mencapai visi misi yang dicanangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Begitu pula di sektor belanja, legislator PKS ini berharap agar serapan anggaran bisa lebih ditingkatkan kembali karena masih tersisa waktu hingga tutup tahun 2021.
Dari segi belanja daerah, kontribusi serapan paling besar berada di belanja transfer yang mencapai 100 persen, disusul belanja operasi 75,78 persen, lalu belanja tidak terduga 69,70 persen, dan belanja modal sebesar 44,31 persen.
Reni menuturkan bahwa menyusul penghujung akhir tahun 2021 maka perlu segera realisasi sektor belanja utamanya untuk belanja-belanja yang berkaitan dengan kesejahteraan warga.
"Termasuk di antaranya bagi guru, siswa, pengurus kampung, modin, guru ngaji/ sekolah minggu, PAUD, perbaikan rutilahu hingga pemulihan ekonomi dan program yang berujung kepada perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021