Lebih dari 46 ribu pelajar SD dan SMP dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Surabaya mendapatkan seragam gratis dari pemerintah kota setempat yang didistribusikan pada Desember 2021.
"Saya berharap pendistribusiannya lebih cepat, sehingga siswa-siswi MBR bisa mengenakannya untuk sekolah bagi yang telah melaksanakan PTM," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat.
Menurut ia, DPRD bersama Pemkot Surabaya telah menyepakati pos anggaran pengadaan seragam sekolah untuk pelajar MBR senilai Rp21,154 miliar melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja (P-APBD) Surabaya 2021.
Adapun pembuatannya seragam sekolah tersebut, lanjut dia, ditangani langsung oleh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya. Dengan cara ini, UMKM di Surabaya bisa digerakkan sekaligus.
"Kami melibatkan 100 pelaku UMKM dan sentra ekonomi yang ada di eks Lokalisasi Dolly untuk membuat seragam, tas dan sepatu," uajarnya.
Armuji menyampaikan setelah P-APBD Surabaya 2021 digedok, Dinas Pendidikan Surabaya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya tancap gas untuk mengerjakan seragam tersebut.
Ia juga menegaskan komitmen Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Walii Kota Armuji untuk dapat memberikan jaminan penyelenggaraan pendidikan yang layak bagi warga tidak mampu serta memperhatikan UMKM dalam setiap kebijakannya.
"Untuk kebijakan ini, kami dapat dua, yakni seragam untuk pelajar MBR didistribusikan dan UMKM penjahit berjalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya berharap pendistribusiannya lebih cepat, sehingga siswa-siswi MBR bisa mengenakannya untuk sekolah bagi yang telah melaksanakan PTM," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat.
Menurut ia, DPRD bersama Pemkot Surabaya telah menyepakati pos anggaran pengadaan seragam sekolah untuk pelajar MBR senilai Rp21,154 miliar melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja (P-APBD) Surabaya 2021.
Adapun pembuatannya seragam sekolah tersebut, lanjut dia, ditangani langsung oleh pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya. Dengan cara ini, UMKM di Surabaya bisa digerakkan sekaligus.
"Kami melibatkan 100 pelaku UMKM dan sentra ekonomi yang ada di eks Lokalisasi Dolly untuk membuat seragam, tas dan sepatu," uajarnya.
Armuji menyampaikan setelah P-APBD Surabaya 2021 digedok, Dinas Pendidikan Surabaya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya tancap gas untuk mengerjakan seragam tersebut.
Ia juga menegaskan komitmen Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Walii Kota Armuji untuk dapat memberikan jaminan penyelenggaraan pendidikan yang layak bagi warga tidak mampu serta memperhatikan UMKM dalam setiap kebijakannya.
"Untuk kebijakan ini, kami dapat dua, yakni seragam untuk pelajar MBR didistribusikan dan UMKM penjahit berjalan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021