Gempa bumi dengan magnitudo 5,1 mengguncang Kabupaten Jember, Jawa Timur yang terjadi pada Kamis pukul 06.01 WIB, namun gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0 dengan episenter pada koordinat 8,55 derajat LS ; 113,48 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Kota Jember pada kedalaman 26 km," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jember.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dalam lempeng (intraplate earthquake ) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.
"Dan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan sesar naik ( thrust fault )," tuturnya.
Ia mengatakan hingga pukul 06.18 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Denpasar, Banyuwangi, Jimbaran, Karangkates, Lumajang, dan Bondowoso," katanya.
Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami juga mengimbau agar warga menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
BMKG juga mengimbau warga untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke rumah.
Sebelumnya Kabupaten Jember juga diguncang gempa bermagnitudo 5,3 yang diupdate 5,1 mengguncang selatan Jawa Timur dan Bali dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,69 derajat LS; 113,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 km arah selatan Kota Jember pada kedalaman 73 km yang terjadi pada Senin pukul 12.46.59 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0 dengan episenter pada koordinat 8,55 derajat LS ; 113,48 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah Barat Daya Kota Jember pada kedalaman 26 km," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jember.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dalam lempeng (intraplate earthquake ) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.
"Dan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan sesar naik ( thrust fault )," tuturnya.
Ia mengatakan hingga pukul 06.18 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Denpasar, Banyuwangi, Jimbaran, Karangkates, Lumajang, dan Bondowoso," katanya.
Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami juga mengimbau agar warga menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujarnya.
BMKG juga mengimbau warga untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke rumah.
Sebelumnya Kabupaten Jember juga diguncang gempa bermagnitudo 5,3 yang diupdate 5,1 mengguncang selatan Jawa Timur dan Bali dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,69 derajat LS; 113,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 km arah selatan Kota Jember pada kedalaman 73 km yang terjadi pada Senin pukul 12.46.59 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021