Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Purabaya memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek "Yoiki" guna melayani kebutuhan masyarakat yang lebih luas.
"PDAM tidak hanya berfokus kepada profit oriented untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun juga social orientied yang berarti melayani untuk kebutuhan air minum masyarakat," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Selasa.
Menurutnya, proses produksi air minum dalam kemasan dengan merek "Yoiki" tersebut memiliki proses yang panjang. Ikhtiar tersebut dilakukan untuk menyehatkan masyarakat dengan menjamin kualitas air minumnya.
"Produksi AMDK Yoiki tidak hanya untuk pemerintah dan perumda, tetapi juga untuk masyarakat," jelas Bupati Madiun.
Adapun, AMDK Yoiki telah memiliki standardisasi yang jelas mengenai air layak minum. PDAM setempat selaku perumda telah menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun untuk melakukannya.
Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun Ahmad Dawami, menambahkan mengenai rasa tidak kalah dengan lainnya. Untuk pemasaran, nantinya akan dilakukan internal di lingkungan Pemkab Madiun. Air minum tersebut akan digunakan di setiap instansi Kabupaten Madiun.
"Pemasaran akan di kalangan internal dulu. Seperti setiap kegiatan Pemkab akan menggunakan air minum tersebut," kata Kaji Mbing.
Direktur Utama PDAM Kabupaten Madiun Sumariyono mengatakan pengembangan usaha itu sudah menggunakan kajian akademis dan peralatan yang memadai serta perizinan yang sah. Sehingga, air minum dalam kemasan dengan merek "Yoiki" sudah siap dipasarkan secara massal.
"Dengan diproduksinya AMDK ini diharapkan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Madiun dan menjadi ikon atau kebanggaan masyarakat Kabupaten Madiun dengan adanya air mineral yang sehat dari produk lokal," kata Sumariyono.
Adapun, kemampuan PDAM Tirta Dharma Purabaya untuk memproduksi air minum tersebut mencapai 1.200 botol per jam. Sedangkan untuk jam operasionalnya, sementara ini mencapai tujuh jam per hari.
Saat ini PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun sudah memproduksi AMDK Yoiki dengan berbagai jenis mulai kemasan gelas, botol, hingga galon.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"PDAM tidak hanya berfokus kepada profit oriented untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun juga social orientied yang berarti melayani untuk kebutuhan air minum masyarakat," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Selasa.
Menurutnya, proses produksi air minum dalam kemasan dengan merek "Yoiki" tersebut memiliki proses yang panjang. Ikhtiar tersebut dilakukan untuk menyehatkan masyarakat dengan menjamin kualitas air minumnya.
"Produksi AMDK Yoiki tidak hanya untuk pemerintah dan perumda, tetapi juga untuk masyarakat," jelas Bupati Madiun.
Adapun, AMDK Yoiki telah memiliki standardisasi yang jelas mengenai air layak minum. PDAM setempat selaku perumda telah menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun untuk melakukannya.
Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun Ahmad Dawami, menambahkan mengenai rasa tidak kalah dengan lainnya. Untuk pemasaran, nantinya akan dilakukan internal di lingkungan Pemkab Madiun. Air minum tersebut akan digunakan di setiap instansi Kabupaten Madiun.
"Pemasaran akan di kalangan internal dulu. Seperti setiap kegiatan Pemkab akan menggunakan air minum tersebut," kata Kaji Mbing.
Direktur Utama PDAM Kabupaten Madiun Sumariyono mengatakan pengembangan usaha itu sudah menggunakan kajian akademis dan peralatan yang memadai serta perizinan yang sah. Sehingga, air minum dalam kemasan dengan merek "Yoiki" sudah siap dipasarkan secara massal.
"Dengan diproduksinya AMDK ini diharapkan mampu meningkatkan PAD Kabupaten Madiun dan menjadi ikon atau kebanggaan masyarakat Kabupaten Madiun dengan adanya air mineral yang sehat dari produk lokal," kata Sumariyono.
Adapun, kemampuan PDAM Tirta Dharma Purabaya untuk memproduksi air minum tersebut mencapai 1.200 botol per jam. Sedangkan untuk jam operasionalnya, sementara ini mencapai tujuh jam per hari.
Saat ini PDAM Tirta Dharma Purabaya Kabupaten Madiun sudah memproduksi AMDK Yoiki dengan berbagai jenis mulai kemasan gelas, botol, hingga galon.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021