PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggunakan sebanyak delapan genset portabel yang mudah dipindah-pindahkan untuk menambah pasokan listrik di wilayah terdampak letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Minggu.
General Manager PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto di Surabaya, mengatakan delapan genset itu berkapasitas 2,2 sampai 4 kilowatt (kw), kemudian kapasitas 23 kw sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat, serta menyiapkan personel bantuan dari ULP/UP3 terdekat.
Pihaknya mencatat untuk laporan terkini dari sebanyak 112 gardu yang awalnya terdampak letusan Semeru, kini 33 gardu sudah menyala, sehingga mampu memberikan pasokan kepada 7.697 pelanggan, dari total 30.523 pelanggan.
"Dalam upaya pemulihan listrik di lokasi bencana, bagi kami keselamatan masyarakat tetap yang utama, dan PLN masih terus berupaya memulihkan seluruh pasokan listrik ke pelanggan," katanya.
Hingga kini, kata dia, masih ada 79 gardu distribusi dan 22.826 pelanggan yang listriknya padam, yakni di wilayah Desa Pronojiwo, Desa Supit Urang, Desa Taman Ayu, Desa Tempursari dan Desa Curah Kobokan.
Untuk daerah yang masih padam, kata dia, karena belum dapat dijangkau oleh petugas PLN, sebab akses jalan utama (Jembatan Perak Piketnol) roboh akibat erupsi.
"Saat ini akses menuju lokasi masih tertutup, akibat patahnya jembatan Perak di Pronojiwo. Personel PLN segera mengamankan pasokan listrik saat akses kembali dibuka," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi turunnya abu panas lanjutan, di tengah intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang menyertai.
"Bagi masyarakat jangan berada di dekat jaringan listrik, gardu, panel PJU ataupun pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca ekstrem," demikian Adi Priyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
General Manager PLN UID Jawa Timur Adi Priyanto di Surabaya, mengatakan delapan genset itu berkapasitas 2,2 sampai 4 kilowatt (kw), kemudian kapasitas 23 kw sebanyak 1 unit dari ULP dan UP3 terdekat, serta menyiapkan personel bantuan dari ULP/UP3 terdekat.
Pihaknya mencatat untuk laporan terkini dari sebanyak 112 gardu yang awalnya terdampak letusan Semeru, kini 33 gardu sudah menyala, sehingga mampu memberikan pasokan kepada 7.697 pelanggan, dari total 30.523 pelanggan.
"Dalam upaya pemulihan listrik di lokasi bencana, bagi kami keselamatan masyarakat tetap yang utama, dan PLN masih terus berupaya memulihkan seluruh pasokan listrik ke pelanggan," katanya.
Hingga kini, kata dia, masih ada 79 gardu distribusi dan 22.826 pelanggan yang listriknya padam, yakni di wilayah Desa Pronojiwo, Desa Supit Urang, Desa Taman Ayu, Desa Tempursari dan Desa Curah Kobokan.
Untuk daerah yang masih padam, kata dia, karena belum dapat dijangkau oleh petugas PLN, sebab akses jalan utama (Jembatan Perak Piketnol) roboh akibat erupsi.
"Saat ini akses menuju lokasi masih tertutup, akibat patahnya jembatan Perak di Pronojiwo. Personel PLN segera mengamankan pasokan listrik saat akses kembali dibuka," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi turunnya abu panas lanjutan, di tengah intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang menyertai.
"Bagi masyarakat jangan berada di dekat jaringan listrik, gardu, panel PJU ataupun pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca ekstrem," demikian Adi Priyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021