Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mendorong organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk bisa menjadi agen melawan intoleransi sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan daerah.

Bupati Muhdlor mengatakan kerja nyata PMII dalam mendukung pembangunan harus diperkuat dan diharapkan mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi. 

“Saya tahu bagaimana kader-kader PMII adalah anak muda yang penuh dengan inovasi serta tekad kuat untuk membangun daerah. Selama ini kader PMII telah banyak berkontribusi bagi masyarakat, seperti saat ikut tergabung dalam relawan Ranger Vaksin beberapa waktu lalu. Kami berharap PMII bisa berkontribusi lebih bagi pembangunan serta yang tak kalah pentingnya adalah bisa menjadi agen anti intolerasi,” ujarnya ketika membuka pelatihan Kader Lanjut IV dan Simposium yang diselenggarakan PC PMII Sidoarjo di pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Rabu.

Acara ini juga dihadiri Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, PKC PMII Jatim Abdul Ghoni, dan Ketua PMII Sidoarjo Romlah.

Gus Muhdlor, panggilan akrab bupati, mengatakan isu-isu intoleransi masih menjadi sorotan di tengah perkembangan teknologi digital.

Ia berharap kader-kader PMII ini mampu menjadi agen untuk menekan gerakan-gerakan intoleransi di level anak muda yang berpotensi menimbulkan perpecahan antar anak bangsa dan berimbas pada kemajuan daerah.

“Kita lawan bareng-bareng gerakan radikalisme, gerakan ideologi transnasional, yang sekarang juga masif menyerang via media sosial,” ujar Muhdlor yang juga Wakil Ketua GP Ansor Jawa Timur.

Kader PMII juga didorong untuk terus berkontribusi lebih bagi gerakan pemulihan ekonomi seperti membantu pemulihan UMKM, salah satunya dengan membantu promosi digital. Literasi digital kader PMII yang semuanya adalah anak-anak muda dianggap bisa menjadi pendorong yang baik bagi promosi produk-produk UMKM Sidoarjo secara digital. 

“Kalau kader PMII bisa membantu pemasaran digital akan sangat bagus karena literasi digital mereka ini sangat baik. Bukan tidak mungkin dengan bantuan edukasi pemasaran digital, produk-produk UMKM Sidoarjo bisa diterima di pasar yang lebih luas,” tutur Gus Muhdlor. 
 
Selain pemulihan ekonomi, bupati muda ini juga berharap kader PMII bisa menjadi agent of change atas perubahan perilaku buruk masyarakat seperti membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan masalah sampah dan banjir yang selalu datang tiap tahun. 

Ia pun siap berkolaborasi lebih lanjut dengan kader PMII untuk program-program pemerintah daerah seperti yang saat ini dilakukan dimana puluhan kader PMII dilibatkan dalam validasi aset Pemda Sidoarjo. Sekitar 2.300 bidang aset Pemda Sidoarjo yang belum tervalidasi akan diselesaikan bersama kader PMII Sidoarjo.

“Setelah vaksin, yang terbaru di bidang aset Pemda Sidoarjo kita punya tanggungan sekitar 2.300 aset yang disupervisi oleh KPK dan belum tervalidasi dengan baik ini kemarin dapat bantuan dari PMII 40 orang ranger aset Sidoarjo untuk membantu proses verifikasi tersebut," ucapnya.

Ia pun berharap PMII mampu melahirkan kader-kader yang mampu jadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021