Tercatat dua dari 288 orang peserta absen mengikuti tes seleksi kompetensi bidang (SKB) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Tahun 2021 di Kota Madiun, Jawa Timur, yang diselenggarakan pada Kamis.

"Ada satu peserta yang tidak datang pada sesi pertama. Hal serupa juga terjadi di sesi kedua. Kalau absennya tidak ada keterangan, kami anggap gugur," ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kota Madiun Haris Rahmanudin di Madiun, Kamis.

Menurut ia, sesuai data, secara keseluruhan ada 315 peserta yang ikut SKB CPNS tahun 2021 Kota Madiun. Dari jumlah itu, sebanyak 288 peserta terjadwal mengikuti seleksi di Wisma Haji Kota Madiun dan 27 lainnya mengikuti seleksi di luar Kota Madiun.

Peserta yang ikut tes SKB adalah yang sebelumnya dinyatakan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Tes SKB diselenggarakan dalam tiga sesi. Sesi pertama dan kedua masing-masing diikuti 100 peserta. Sedangkan, sisanya 88 peserta di sesi ketiga. Namun, pada sesi satu dan dua ada satu peserta di masing-masing sesi yang tidak hadir.

Guna mencegah klaster penularan COVID-19, Pemkot Madiun menyediakan tes cepat antigen secara gratis bagi peserta SKB. Untuk itu, para peserta sebelumnya diminta datang dua jam lebih awal dari jadwal tes berlangsung.

Lebih lanjut, Haris menuturkan seluruh peserta tes dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan hasil tes antigen. Begitu pula suhu badannya tak ada yang lebih dari 37 derajat celcius.

Haris menambahkan hasil tes akan diumumkan pada Desember mendatang. Selanjutnya, akan dilakukan pemberkasan CPNS bagi yang dinyatakan lolos.

Para peserta SKB itu nantinya memperebutkan 114 formasi CPNS/CASN di Kota Madiun, terdiri atas tenaga kesehatan 62 formasi dan tenaga teknis 52 formasi.

Sementara secara keseluruhan Pemkot Madiun membuka sebanyak 300 formasi calon ASN pada tahun 2021 untuk memenuhi kekurangan pegawai yang ada di lingkungan kerjanya.

Ke-300 formasi tersebut, tidak hanya untuk formasi ASN, namun juga formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk guru atau tenaga pendidik.

Rincian dari 300 formasi tersebut adalah ASN sebanyak 114 formasi, terdiri atas tenaga kesehatan 62 formasi dan tenaga teknis 52 formasi. Kemudian PPPK sebanyak 186 formasi, terdiri atas tenaga pendidik 162 formasi, tenaga kesehatan 12 formasi, dan tenaga teknis 12 formasi.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021