Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar kegiatan senam kaki diabetes diikuti peserta yang memiliki riwayat penyakit diabetes demi mencegah terjadinya komplikasi. Kegiatan senam dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih pandemi COVID-19.
"Jadi tujuan dilakukannya kegiatan ini agar mencegah masyarakat yang memiliki penyakit diabetes tidak terjadi komplikasi. Salah satunya dengan cara senam kaki ini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima di Kediri, Selasa.
Senam kaki ini efektif mencegah komplikasi kaki diabetes, seperti gangguan pembuluh darah, luka terbuka yang sulit sembuh, mencegah kelainan bentuk kaki (deformitas) dan masalah kaki lainnya, katanya.
Fauzan mengatakan kegiatan itu diselenggarakan memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November. Acara ini serentak di tiga tempat yang berbeda yaitu di Kecamatan Kota, Pesantren, dan Mojoroto.
Peserta yang ikut adalah peserta yang memang memiliki riwayat penyakit diabetes yang terdaftar di Puskesmas di masing-masing wilayah. Setiap Kecamatan mengadakan pelatihan dengan jumlah pesertanya dibatasi hanya sebanyak 30 orang saja.
Ia juga menambahkan jika mulanya kegiatan ini direncanakan secara massal dalam jumlah besar. Namun, mengingat saat ini situasi pandemi COVID-19 masih belum berakhir, kegiatan tetap dilaksanakan namun dalam jumlah peserta yang terbatas.
"Jadi nantinya untuk ke depan jika melihat situasi perkembangan sudah kondusif nanti akan kami lakukan kegiatan ini lagi dengan peserta yang lebih banyak dalam satu waktu dan tempat yang luas lagi," ujarnya.
Pelatihan dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Kediri bekerja sama dengan beberapa instansi perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kota Kediri sebagai pemateri sosialisasi mengenai penyakit diabetes. Diharapkan dari pelatihan ini, peserta juga dapat mengenalkan senam diabetes ke masyarakat.
"Diharapkan dengan pelatihan ini, mereka yang ikut diharapkan tidak berhenti ke mereka saja. Namun akan diajak oleh puskesmas dan kader kesehatan untuk mengenalkan senam diabetes ke masyarakat melalui forum posyandu lansia, forum pospindo dan kegiatan kemasyarakatan yang lain di masing-masing kelurahan," kata Fauzan Adima.
Sementara itu, Sugito (53) salah satu peserta mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat membantu dirinya lebih berhati-hati agar tidak terkena penyakit tersebut.
"Menurut saya acara ini sangat bermanfaat bagi kami. Karena senam ini bisa mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Dan gerakan yang diajarkan juga sangat sederhana. Semoga ilmu yang kami dapatkan ini dapat bermanfaat bagi kami. Dan ke depan dapat membagikan ilmu yang sangat berguna ini kepada masyarakat," kata Sugito.
Sesuai dengan tema Hari Diabetes Sedunia yakni akses keperawatan diabetes, para peserta dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat menyebarluaskan serta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan diabet di Puskesmas atau layanan kesehatan yang lain.
Tujuannya agar memberikan edukasi mengenai diabetes dan penderita diabetes dapat rutin untuk melakukan pengecekan kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Jadi tujuan dilakukannya kegiatan ini agar mencegah masyarakat yang memiliki penyakit diabetes tidak terjadi komplikasi. Salah satunya dengan cara senam kaki ini," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Fauzan Adima di Kediri, Selasa.
Senam kaki ini efektif mencegah komplikasi kaki diabetes, seperti gangguan pembuluh darah, luka terbuka yang sulit sembuh, mencegah kelainan bentuk kaki (deformitas) dan masalah kaki lainnya, katanya.
Fauzan mengatakan kegiatan itu diselenggarakan memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November. Acara ini serentak di tiga tempat yang berbeda yaitu di Kecamatan Kota, Pesantren, dan Mojoroto.
Peserta yang ikut adalah peserta yang memang memiliki riwayat penyakit diabetes yang terdaftar di Puskesmas di masing-masing wilayah. Setiap Kecamatan mengadakan pelatihan dengan jumlah pesertanya dibatasi hanya sebanyak 30 orang saja.
Ia juga menambahkan jika mulanya kegiatan ini direncanakan secara massal dalam jumlah besar. Namun, mengingat saat ini situasi pandemi COVID-19 masih belum berakhir, kegiatan tetap dilaksanakan namun dalam jumlah peserta yang terbatas.
"Jadi nantinya untuk ke depan jika melihat situasi perkembangan sudah kondusif nanti akan kami lakukan kegiatan ini lagi dengan peserta yang lebih banyak dalam satu waktu dan tempat yang luas lagi," ujarnya.
Pelatihan dilaksanakan Dinas Kesehatan Kota Kediri bekerja sama dengan beberapa instansi perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kota Kediri sebagai pemateri sosialisasi mengenai penyakit diabetes. Diharapkan dari pelatihan ini, peserta juga dapat mengenalkan senam diabetes ke masyarakat.
"Diharapkan dengan pelatihan ini, mereka yang ikut diharapkan tidak berhenti ke mereka saja. Namun akan diajak oleh puskesmas dan kader kesehatan untuk mengenalkan senam diabetes ke masyarakat melalui forum posyandu lansia, forum pospindo dan kegiatan kemasyarakatan yang lain di masing-masing kelurahan," kata Fauzan Adima.
Sementara itu, Sugito (53) salah satu peserta mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat membantu dirinya lebih berhati-hati agar tidak terkena penyakit tersebut.
"Menurut saya acara ini sangat bermanfaat bagi kami. Karena senam ini bisa mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Dan gerakan yang diajarkan juga sangat sederhana. Semoga ilmu yang kami dapatkan ini dapat bermanfaat bagi kami. Dan ke depan dapat membagikan ilmu yang sangat berguna ini kepada masyarakat," kata Sugito.
Sesuai dengan tema Hari Diabetes Sedunia yakni akses keperawatan diabetes, para peserta dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat menyebarluaskan serta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan diabet di Puskesmas atau layanan kesehatan yang lain.
Tujuannya agar memberikan edukasi mengenai diabetes dan penderita diabetes dapat rutin untuk melakukan pengecekan kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021