Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggiatkan kembali program edukasi seputar kesehatan reproduksi, gizi bagi ibu hamil serta pola asuh anak yang baik dalam upaya mereka meminimalkan risiko stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak.
"Untuk itulah di setiap kecamatan kami dorong untuk berinovasi dalam upaya memerangi stunting," kata Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara saat melantik konselor "Toe Goe Lyontin Emas" di Kecamatan Tugu, Trenggalek, Selasa.
Program "Toe Goe Lyontin Emas" merupakan akronim dari program pelayanan konseling calon pengantin menuju eliminasi masalah stunting yang digagas pemerintah Kecamatan Tugu.
Dalam program itu, para calon pengantin akan diberikan edukasi oleh para konselor tentang materi seputar kesehatan reproduksi, gizi ibu hamil, pola asuh anak yang baik hingga konflik internal keluarga.
"Yang tidak kalah penting adalah bagaimana menjaga keharmonisan suatu rumah tangga. Karena angka perceraian di Trenggalek tinggi. Mari sama-sama kita jaga keutuhan keluarga,” ujarnya.
Syah berharap, transfer ilmu dari para konselor itu bisa mengubah perilaku calon orang tua sehingga meminimalkan risiko bayi lahir stunting.
Jangka panjangnya, lanjut dia, Trenggalek bisa sepenuhnya bebas dari stunting.
"Diharapkan program ini bisa berjalan dengan baik, sehingga mampu dan bisa menekan angka stunting di Kabupaten Trenggalek," tandasnya.
Dijelaskan, Program Toe Goe Lyontin Emas merupakan penyempurnaan dari program Toe Goe Emas atau Menuju Eliminasi Masalah Stunting Anak yang diluncurkan Pemerintah Kecamatan Tugu, Trenggalek pada 2020.
Dalam program itu, terdapat kegiatan pencegahan stunting yaitu gerakan penanganan stunting (GPS). "Yang mendasari inovasi ini di inisiasi adalah karena banyak ibu yang menyembunyikan balitanya dari Posyandu, sehingga dengan begitu informasi perkembangan pola asuh anak yang baik tidak bisa tersampaikan," kata Camat Tugy Budiyanto.
Untuk itu, dalam program itu menekankan beberapa kegiatan edukatif dari para konselor melalui pelayanan konsultasi tertutup.
Konsultasi tersebut bisa disampaikan lewat handphone dari tenaga kesehatan kepada ibu-ibu tentang penanganan stunting.
"Untuk itu, melengkapi (program) toe goe emas, tahun ini Kecamatan Tugu kembali menggagas inovasi baru toe goe lyontin emas," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Untuk itulah di setiap kecamatan kami dorong untuk berinovasi dalam upaya memerangi stunting," kata Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara saat melantik konselor "Toe Goe Lyontin Emas" di Kecamatan Tugu, Trenggalek, Selasa.
Program "Toe Goe Lyontin Emas" merupakan akronim dari program pelayanan konseling calon pengantin menuju eliminasi masalah stunting yang digagas pemerintah Kecamatan Tugu.
Dalam program itu, para calon pengantin akan diberikan edukasi oleh para konselor tentang materi seputar kesehatan reproduksi, gizi ibu hamil, pola asuh anak yang baik hingga konflik internal keluarga.
"Yang tidak kalah penting adalah bagaimana menjaga keharmonisan suatu rumah tangga. Karena angka perceraian di Trenggalek tinggi. Mari sama-sama kita jaga keutuhan keluarga,” ujarnya.
Syah berharap, transfer ilmu dari para konselor itu bisa mengubah perilaku calon orang tua sehingga meminimalkan risiko bayi lahir stunting.
Jangka panjangnya, lanjut dia, Trenggalek bisa sepenuhnya bebas dari stunting.
"Diharapkan program ini bisa berjalan dengan baik, sehingga mampu dan bisa menekan angka stunting di Kabupaten Trenggalek," tandasnya.
Dijelaskan, Program Toe Goe Lyontin Emas merupakan penyempurnaan dari program Toe Goe Emas atau Menuju Eliminasi Masalah Stunting Anak yang diluncurkan Pemerintah Kecamatan Tugu, Trenggalek pada 2020.
Dalam program itu, terdapat kegiatan pencegahan stunting yaitu gerakan penanganan stunting (GPS). "Yang mendasari inovasi ini di inisiasi adalah karena banyak ibu yang menyembunyikan balitanya dari Posyandu, sehingga dengan begitu informasi perkembangan pola asuh anak yang baik tidak bisa tersampaikan," kata Camat Tugy Budiyanto.
Untuk itu, dalam program itu menekankan beberapa kegiatan edukatif dari para konselor melalui pelayanan konsultasi tertutup.
Konsultasi tersebut bisa disampaikan lewat handphone dari tenaga kesehatan kepada ibu-ibu tentang penanganan stunting.
"Untuk itu, melengkapi (program) toe goe emas, tahun ini Kecamatan Tugu kembali menggagas inovasi baru toe goe lyontin emas," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021