Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggalakkan kelas ibu hamil salah satunya dengan mengadakan senam bersama sebagai upaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di daerah itu.

Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Feronica mengatakan faktor penentu keselamatan ibu dan bayi adalah dari kesehatan ibu selama masa kehamilan. Untuk itu, pemkot selalu mendampingi ibu hamil agar ibu serta anaknya sehat.

"Kami terus berupaya mendampingi para ibu hamil terutama yang berisiko untuk menjalani masa hamilnya dengan sehat dan bugar. Secara rutin melalui kader dan bidan melakukan kunjungan untuk memantau kesehatan mereka," ujar Bunda Fey, sapaan akrab Ferry Silviana, di Kediri, Sabtu.

Kepala Puskesmas Wilayah Sukorame dokter Gretta mengatakan kegiatan kelas ibu hamil di wilayah puskesmas ini dilakukan selama empat kali dalam setahun.

Tujuannya untuk membekali para ibu hamil dengan beberapa pengetahuan gaya hidup sehat selama masa hamil dan persiapan menuju melahirkan.

"Kami adakan kelas yoga bumil untuk persiapan masa persalinan. Pertemuan sebelumnya juga ada materi tentang nutrisi bayi agar terpenuhi sehingga tidak hanya AKI dan AKB yang kita tekan, tapi juga mencegah stunting," ujar Gretta

Selain itu, ia juga menyampaikan pada masa ini memang ibu hamil rentan terpapar COVID-19, sehingga ia berharap para ibu hamil dapat menjaga kondisi tubuhnya dan mengurangi mobilitas di luar rumah.

Sebelumnya, saat kondisi kasus Covid-19 masih tinggi, Puskesmas di Kota Kediri khususnya Puskesmas Sukorame memberikan pendampingan melalui kunjungan langsung dan membuka konsultasi melalui daring.

Koordinator Bidan Puskesmas Sukorame Eni Sulistyawati juga menyampaikan beberapa gerakan yoga ini akan membantu para ibu hamil untuk melatih teknik pernafasan dan menjaga postur untuk persiapan masa persalinan.

"Materi hari ini berisi teknik pernafasan, persalinan, dan cara menjaga keseimbangan sehingga nantinya persalinan dapat lancar dan ibu bayi dalam keadaan sehat dan selamat," ujar Eni.

Dalam kelas ibu hamil, para ibu hamil juga diharapkan segera memeriksakan kandungan sejak trimester awal guna mengantisipasi adanya indikasi penyakit menular. Selain itu mencegah adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi bayi lahir prematur.

Salah satunya Fitri, 40, dengan usia kehamilan delapan bulan ia datang ke kelas ibu hamil. Ia merasa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu ibu dan bayi tetap sehat.

"Sebelumnya saya ikut kelas yang diadakan di kelurahan. Ya semoga nanti persalinannya lancar," ujar Fitri.

Kegiatan kelas ibu hamil tersebut diikuti sekitar 50 ibu hamil dengan usia kehamilan trimester dua ke atas ini sebagai upaya persiapan para ibu sebelum masa persalinan. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021