Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui tiga penyandang disabilitas di antara 238 pengungsi banjir bandang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu dini hari.
Risma yang memantau kondisi tiga pengungsi penyandang disabilitas, terdiri atas satu laki-laki dan dua perempuan yang tampak kelelahan, menjanjikan kursi roda elektrik agar mereka bisa bergerak secara mandiri.
"Saya kasih kursi roda yang bisa jalan sendiri, jadi ibu tinggal tekan. Kalau semuanya enggak ada, yang mendorong siapa," ujarnya kepada salah satu perempuan penyandang disabilitas di Posko Sena Putra Kota Malang, Jawa Timur.
Ia mengecek kondisi fisik para pengungsi penyandang disabilitas, apakah dia bisa memencet tombol atau menggerakkan tangannya. Di antara mereka, ada pula pengungsi laki-laki yang tidak bisa menggerakkan badannya dan harus dibopong.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat yang juga memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas perempuan yang masih remaja.
Selain mengecek kondisi pengungsi, Risma juga mengecek koordinasi para petugas lapangan serta datangnya "bufferstock" atau lumbung sosial, terdiri atas kasur matras, makanan cepat saji, kebutuhan pangan anak, dan lain sebagainya guna kebutuhan pengungsi.
Banjir bandang menerjang Kabupaten Malang setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Kamis (4/11), pukul 17.23 WIB.
Selain dipicu oleh cuaca, banjir bandang tersebut juga diduga terjadi karena adanya penyumbatan berupa material sampah kayu dan tumpukan bambu di hulu Sungai Susuh hingga setinggi kurang lebih 20 meter.
Banjir bandang tersebut menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah menyebabkan dua warga meninggal dunia yang saat ini masih dalam tahap identifikasi.
Banjir bandang berdampak di empat desa yang masuk tiga kecamatan, yakni Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, Desa Tawangargo dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.
Satu jembatan dilaporkan rusak berat dan akses jalan terganggu genangan lumpur yang terbawa banjir bandang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Risma yang memantau kondisi tiga pengungsi penyandang disabilitas, terdiri atas satu laki-laki dan dua perempuan yang tampak kelelahan, menjanjikan kursi roda elektrik agar mereka bisa bergerak secara mandiri.
"Saya kasih kursi roda yang bisa jalan sendiri, jadi ibu tinggal tekan. Kalau semuanya enggak ada, yang mendorong siapa," ujarnya kepada salah satu perempuan penyandang disabilitas di Posko Sena Putra Kota Malang, Jawa Timur.
Ia mengecek kondisi fisik para pengungsi penyandang disabilitas, apakah dia bisa memencet tombol atau menggerakkan tangannya. Di antara mereka, ada pula pengungsi laki-laki yang tidak bisa menggerakkan badannya dan harus dibopong.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat yang juga memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas perempuan yang masih remaja.
Selain mengecek kondisi pengungsi, Risma juga mengecek koordinasi para petugas lapangan serta datangnya "bufferstock" atau lumbung sosial, terdiri atas kasur matras, makanan cepat saji, kebutuhan pangan anak, dan lain sebagainya guna kebutuhan pengungsi.
Banjir bandang menerjang Kabupaten Malang setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Kamis (4/11), pukul 17.23 WIB.
Selain dipicu oleh cuaca, banjir bandang tersebut juga diduga terjadi karena adanya penyumbatan berupa material sampah kayu dan tumpukan bambu di hulu Sungai Susuh hingga setinggi kurang lebih 20 meter.
Banjir bandang tersebut menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah menyebabkan dua warga meninggal dunia yang saat ini masih dalam tahap identifikasi.
Banjir bandang berdampak di empat desa yang masuk tiga kecamatan, yakni Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, Desa Tawangargo dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.
Satu jembatan dilaporkan rusak berat dan akses jalan terganggu genangan lumpur yang terbawa banjir bandang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021