Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap jembatan yang menghubungkan Kecamatan Rengel di Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Kanor di Kabupaten Bojonegoro pengerjaannya segera tuntas sehingga bisa dimanfaatkan banyak orang.
"Sekarang masih proses pengerjaan dan semoga segera rampung," ujarnya di sela meninjau Bengawan Solo yang menjadi lokasi insiden perahu terbalik di kawasan Rengel, Kabupaten Tuban, Jumat.
Menurut dia, selesainya jembatan antara Rengel (Tuban) dan Kanor (Bojonegoro), percepatan akses dan mobilitas masyarakat dapat berjalan aman.
Baca juga: Perahu penyeberangan Tuban-Bojonegoro tenggelam di Sungai Bengawan Solo
"Saat proses penandatanganan jembatan saya ikut menjadi saksi waktu itu antara Wakil Bupati Tuban dan Bupati Bojonegoro," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah selalu memantau, dengan harapan mobilitas masyarakat bisa lebih mudah, aman serta nyaman.
Sementara itu, sembari menunggu jembatan selesai dibangun, masyarakat yang mobilitasnya dari Tuban ke Bojonegoro dan sebaliknya, selama ini menggunakan perahu tambang tradisional untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo.
Pada Rabu (3/11), insiden perahu terbalik terjadi dan mengakibatkan 19 penumpangnya tenggelam. Total 10 orang ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan sembilan orang lainnya hanyut di sungai.
Baca juga: Tim BPBD Bojonegoro selamatkan tiga anak dalam insiden perahu terbalik
Hingga hari ini, tim gabungan dari SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih berupaya mencari korban yang dinyatakan hilang. Dari sembilan orang, masih empat orang yang ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia.
Sebanyak lima orang korban perahu terbalik yang masih dalam pencarian adalah Erma Fitriani (27) dan Masdian Purnama (27), keduanya warga Bojonegoro, Sutri (50), Dedi Setyo Nugroho (30), dan Arifin (28), semua warga Tuban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sekarang masih proses pengerjaan dan semoga segera rampung," ujarnya di sela meninjau Bengawan Solo yang menjadi lokasi insiden perahu terbalik di kawasan Rengel, Kabupaten Tuban, Jumat.
Menurut dia, selesainya jembatan antara Rengel (Tuban) dan Kanor (Bojonegoro), percepatan akses dan mobilitas masyarakat dapat berjalan aman.
Baca juga: Perahu penyeberangan Tuban-Bojonegoro tenggelam di Sungai Bengawan Solo
"Saat proses penandatanganan jembatan saya ikut menjadi saksi waktu itu antara Wakil Bupati Tuban dan Bupati Bojonegoro," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah selalu memantau, dengan harapan mobilitas masyarakat bisa lebih mudah, aman serta nyaman.
Sementara itu, sembari menunggu jembatan selesai dibangun, masyarakat yang mobilitasnya dari Tuban ke Bojonegoro dan sebaliknya, selama ini menggunakan perahu tambang tradisional untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo.
Pada Rabu (3/11), insiden perahu terbalik terjadi dan mengakibatkan 19 penumpangnya tenggelam. Total 10 orang ditemukan dalam keadaan selamat, sedangkan sembilan orang lainnya hanyut di sungai.
Baca juga: Tim BPBD Bojonegoro selamatkan tiga anak dalam insiden perahu terbalik
Hingga hari ini, tim gabungan dari SAR, BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih berupaya mencari korban yang dinyatakan hilang. Dari sembilan orang, masih empat orang yang ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia.
Sebanyak lima orang korban perahu terbalik yang masih dalam pencarian adalah Erma Fitriani (27) dan Masdian Purnama (27), keduanya warga Bojonegoro, Sutri (50), Dedi Setyo Nugroho (30), dan Arifin (28), semua warga Tuban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021