Dikaruniai buah hati merupakan anugerah bagi setiap keluarga. Terlebih dalam masa kehamilan dan perawatannya bebas dari adanya kendala, khususnya kendala finansial.
Hal tersebut dirasakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Yulis Setiowati (37), atau yang akrab disapa Yulis.
Warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur tersebut menyatakan rasa syukur yang tak terhingga karena sembilan bulan lamanya ia ditolong oleh program yang dijalankan oleh Badan Penyelenggaara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tersebut saat mengandung buah hatinya.
Peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) itu menilai kehadiran program JKN-KIS tidak dipungkiri lagi telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia dalam hal memberikan jaminan kesehatan.
"Anak saya lahir tahun 2020 dan proses persalinan tersebut menggunakan JKN-KIS. Pelayanan di fasilitas kesehatan yang saya rasakan sangat baik," ungkap Yulis.
Sebelum tiba waktu persalinan, Yulis juga rutin memeriksakan kondisi kehamilannya di fasilitas kesehatan dengan menggunakan kartu JKN-KIS. Sehingga seluruh biaya mulai dari pemeriksaan rutin hingga proses persalinan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Benar-benar sangat terbantu dengan adanya JKN-KIS. Rasanya tenang karena sudah ada yang menjamin. Tidak lagi bingung memikirkan biaya persalinan," tambahnya.
Manfaat jaminan kesehatan yang dirasakan Yulis dan keluarga memang sangatlah nyata. Oleh karena itu Yulis berpesan kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS untuk segera dapat mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Dan tak lupa juga Yulis mengingatkan untuk melaksanakan kewajibannya untuk membayarkan iuran setiap bulan.
"Tapi jangan ambil enaknya saja, setelah memanfaatkan pelayanan JKN-KIS kemudian lupa untuk membayar iurannya, apalagi sampai menunggak. Kalau seperti itu, kita sendiri yang akan kesusahan jika akan menggunakan kembali. Lebih baik rutin setiap bulannya untuk membayar iuran meskipun saat itu kita tidak membutuhkan. Karena dengan iuran yang kita bayarkan dapat membantu peserta lain yang membutuhkan," jelas Yulis.
Di akhir perbincangan Yulis mengucapkan terima kasih atas manfaat yang diperoleh dari program jaminan kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan. Dirinya berharap agar program JKN-KIS akan senantiasa ada di tengah masyarakat Indonesia untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi. Semua tidak terlepas dari kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti fasilitas kesehatan dan pemerintah setempat. Semoga akan tetap seperti ini dan kita semua bisa tenang karena telah mendapatkan jaminan kesehatan," tutup Yulis.(adv/ar/tk)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Hal tersebut dirasakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Yulis Setiowati (37), atau yang akrab disapa Yulis.
Warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur tersebut menyatakan rasa syukur yang tak terhingga karena sembilan bulan lamanya ia ditolong oleh program yang dijalankan oleh Badan Penyelenggaara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tersebut saat mengandung buah hatinya.
Peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) itu menilai kehadiran program JKN-KIS tidak dipungkiri lagi telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia dalam hal memberikan jaminan kesehatan.
"Anak saya lahir tahun 2020 dan proses persalinan tersebut menggunakan JKN-KIS. Pelayanan di fasilitas kesehatan yang saya rasakan sangat baik," ungkap Yulis.
Sebelum tiba waktu persalinan, Yulis juga rutin memeriksakan kondisi kehamilannya di fasilitas kesehatan dengan menggunakan kartu JKN-KIS. Sehingga seluruh biaya mulai dari pemeriksaan rutin hingga proses persalinan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Benar-benar sangat terbantu dengan adanya JKN-KIS. Rasanya tenang karena sudah ada yang menjamin. Tidak lagi bingung memikirkan biaya persalinan," tambahnya.
Manfaat jaminan kesehatan yang dirasakan Yulis dan keluarga memang sangatlah nyata. Oleh karena itu Yulis berpesan kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS untuk segera dapat mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS. Dan tak lupa juga Yulis mengingatkan untuk melaksanakan kewajibannya untuk membayarkan iuran setiap bulan.
"Tapi jangan ambil enaknya saja, setelah memanfaatkan pelayanan JKN-KIS kemudian lupa untuk membayar iurannya, apalagi sampai menunggak. Kalau seperti itu, kita sendiri yang akan kesusahan jika akan menggunakan kembali. Lebih baik rutin setiap bulannya untuk membayar iuran meskipun saat itu kita tidak membutuhkan. Karena dengan iuran yang kita bayarkan dapat membantu peserta lain yang membutuhkan," jelas Yulis.
Di akhir perbincangan Yulis mengucapkan terima kasih atas manfaat yang diperoleh dari program jaminan kesehatan yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan. Dirinya berharap agar program JKN-KIS akan senantiasa ada di tengah masyarakat Indonesia untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan, baik pelayanan kesehatan maupun pelayanan administrasi. Semua tidak terlepas dari kerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti fasilitas kesehatan dan pemerintah setempat. Semoga akan tetap seperti ini dan kita semua bisa tenang karena telah mendapatkan jaminan kesehatan," tutup Yulis.(adv/ar/tk)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021