Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, membentuk tim siaga bencana sebagai upaya untuk menekan risiko bencana pada musim pancaroba saat ini.
"Tim siaga bencana ini merupakan gabungan dari sejumlah instansi dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, termasuk instansi samping dari unsur TNI dan Polri," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan bahwa tim ini bertugas melakukan pemantauan, pendidikan, dan memberi bantuan penanganan terhadap korban bencana, serta antisipasi dini dalam berupaya mengurangi risiko bencana.
"Tim tersebar di masing-masing kecamatan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan," katanya.
Berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Budi, cuaca buruk berpotensi terjadi di Kabupaten Pamekasan pada musim pancaroba ini, antara lain angin kencang, angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.
Bencana angin kencang dan angin puting beliung rawan terjadi di Kecamatan Pegantenan, Palengaan, Proppo, Pakong, dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Banjir rawan terjadi di Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, sedangkan bencana alam berupa tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Waru, Pasean, dan Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan pada musim pancaroba ini, bencana alam berupa angin kencang disertai hujan deras telah terjadi di Kecamatan Pegantenan.
Delapan bangunan rusak akibat bencana itu, termasuk sebuah tower telepon seluler roboh dalam musibah itu.
"Kami sudah melakukan pendataan korban terdampak, dan telah melaporkan kepada Bupati Pamekasan, serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Pamekasan agar para korban mendapatkan bantuan tanggap darurat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Tim siaga bencana ini merupakan gabungan dari sejumlah instansi dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan, termasuk instansi samping dari unsur TNI dan Polri," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan bahwa tim ini bertugas melakukan pemantauan, pendidikan, dan memberi bantuan penanganan terhadap korban bencana, serta antisipasi dini dalam berupaya mengurangi risiko bencana.
"Tim tersebar di masing-masing kecamatan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan," katanya.
Berdasarkan prakiraan dari Badan Metereologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Budi, cuaca buruk berpotensi terjadi di Kabupaten Pamekasan pada musim pancaroba ini, antara lain angin kencang, angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor.
Bencana angin kencang dan angin puting beliung rawan terjadi di Kecamatan Pegantenan, Palengaan, Proppo, Pakong, dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Banjir rawan terjadi di Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, sedangkan bencana alam berupa tanah longsor rawan terjadi di Kecamatan Waru, Pasean, dan Kecamatan Pakong, Pamekasan.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan pada musim pancaroba ini, bencana alam berupa angin kencang disertai hujan deras telah terjadi di Kecamatan Pegantenan.
Delapan bangunan rusak akibat bencana itu, termasuk sebuah tower telepon seluler roboh dalam musibah itu.
"Kami sudah melakukan pendataan korban terdampak, dan telah melaporkan kepada Bupati Pamekasan, serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Pamekasan agar para korban mendapatkan bantuan tanggap darurat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021