Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, mengantisipasi terjadinya bencana alam hidrometeorologi di wilayahnya saat musim hujan dengan melakukan apel kesiapsiagaan bencana.

"BMKG sudah menyampaikan akan ada hujan lebat. Bahkan, disertai angin dan petir. Karenanya, kita juga harus siap. Petugas kita turunkan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi," ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam kegiatan Apel Kesiapsiagaan Bencana di Taman Edukasi dan Wisata Ngrowo Bening Kota Madiun, Rabu.

Menurut dia, petugas BPBD Kota Madiun dan OPD terkait lainnya akan langsung bergerak sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Mulai pengecekan aliran sungai, pengecekan dan pemangkasan pohon-pohon besar, dan potensi kebencanaan lainnya.

Potensi bencana masih tetap ada di Kota Madiun. Mulai banjir, angin puting beliung, hingga pohon tumbang. Karenanya, pemda setempat terus berupaya mengambil langkah antisipasi.

"Sebanyak 70 persen pohon yang tinggi-tinggi dan rawan tumbang sudah kita pangkas. Sudah kita rapikan tidak lebih dari 7 meter. Ini untuk antisipasi pohon tumbang," kata dia.

Selain itu, pembangunan tangkis atau talud di sejumlah titik aliran sungai juga terus dikebut.

Wali kota berharap pembangunan sudah selesai sebelum hujan turun. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sampah, lanjutnya, sering kali menjadi penyebab banjir di sejumlah titik karena menyumbat aliran sungai hingga air meluber ke permukiman warga.

Ia menambahkan apel kesiapsiagaan bencana tersebut juga untuk melihat sejauh mana petugas BPBD Kota Madiun dalam menghadapi bencana yang rawan terjadi saat musim hujan.

Karenanya, melalui kegiatan tersebut Wali Kota Maid juga mengecek kesiapan peralatan dan infrastruktur yang dimiliki Pemkot Madiun untuk menanggulangi bencana.

"Peralatan penanganan bencana kita lengkapi. Tak kalah penting, masyarakat juga terus kita imbau agar ikut menjaga lingkungan," katanya.

Terkait wilayah rawan banjir, Maidi menyebut masih di Kota Madiun wilayah timur dan utara. Yakni, Kelurahan Kelun, Tawangrejo, Pilangbango, dan Rejomulyo. Wilayah-wilayah tersebut mendapat kiriman air dari Gunung Wilis dan Ponorogo.

"Bencana bisa datang kapan saja. Prinsipnya, kita yang harus siap dan waspada," kata dia.

Sementara, Apel Kesiapsiagaan Bencana di Taman Edukasi dan Wisata Ngrowo Bening tersebut melibatkan sebanyak 400 personel yang berasal dari BPBD, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, PMI, Tagana, Pramuka, TNI, kepolisian, dan relawan.

Dalam apel tersebut juga dilakukan simulasi penanganan kebakaran dan penyelamatan korban. Apel juga ditinjau oleh Forkopimda Kota Madiun.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021