Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pesan Presiden pertama Indonesia Soekarno perihal keahlian yang diharapkan bisa berimbang sehingga menciptakan generasi yang tetap produktif sekaligus mempunyai akhlak yang baik.

Saat menghadiri acara pengajian di Pondok Pesantren Putri Ar-Risalah Lirboyo, Kota Kediri, Senin, Khofifah mengemukakan pesan Bung Karno pada tahun 1956 yang menyampaikan bahwa dibutuhkan tiga keahlian investasi, yakni investment of human skill, material investment, dan mental investment.

"Saat ini digitalisasi informasi membutuhkan skilling up dari berbagai kemampuan keterampilan dalam mentransformasikan secara digital. Efek dari semua yang dilakukan itu adalah bisa menjangkau area selagi terkoneksi jaringan internet. Mereka bisa mengikuti berbagai format pengayaan keilmuan," katanya

Kemudian perihal mental investment, yang artinya husnul khuluq atau akhlak yang baik. Bagaimana membangun akhlak yang baik dan bisa menjadi referensi bahwa kita bisa menjadi bagian dari referensi terbangunnya akhlak yang baik.

Ia juga mengapresiasi peran ulama perempuan untuk ikut serta menciptakan anak didik yang berkemampuan dan mempunyai akhlak yang baik.

"Di RMI putri itu, ulama perempuan konsolidasikan pemikirannya, gerakannya, aktivitasnya. Ini jadi bagian penting untuk bisa menunjukkan bahwa ulama perempuan ini sebetulnya produktif," kata gubernur.

Pihaknya juga mengatakan, kesetaraan laki-laki dan perempuan di berbagai sektor, termasuk keagmaan. Untuk itu, salah satu tantangannya sebagai ulama perempuan adalah diversifikasi profesi.

Di bidang lingkungan, katanya, diversifikasi profesi ini harus dilakukan oleh mereka yang mempunyai basis keagamaan yang baik, sebab saat ini posisi yang dibutuhkan adalah investasi mental.

"Pola ini dijaga oleh para ulama perempuan. Tidak boleh berhenti, terus mengingatkan, mengawal, mendampingi. Kita juga berharap pada material investment, pada investasi yang masuk dari berbagai sektor," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan tingkat keilmuan para santri juga sangat baik. Banyak santri yang melanjutkan sekolahnya hingga luar negeri, seperti di Jerman, Amerika, bahkan Jepang,

Ia mengatakan dengan kontribusi santri yang juga bagus, tentunya bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kediri.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi (sekolah) di Kediri. Tentunya ini akan meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kediri," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Dalam kegiatan itu, hadir juga pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri K.H. Anwar Manshur, K.H. Kafabihi Mahrus, pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang K.H. Abdul Hakim, ulama terkemuka K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha, Wali Kota Kediri dan forkopimda, serta tamu undangan lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021