Simulasi latihan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 503 Mayangkara menyelamatkan Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dari serangan teroris digelar di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat.

"Skenario serangan teroris ke pejabat publik memang menjadi salah satu rangkaian materi latihan dalam misi pengejaran musuh selama 5 hari," kata Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad di Kantor Kecamatan Mayangan, Kabupaten Probolinggo.

Kedatangan Pangdivif 2/Kostrad itu dalam rangka peninjauan pelatihan pemantapan Yonif Para Raider 503/Mayangkara 18 di bawah komando Letkol Inf Roliyanto selama lima hari di wilayah Kota Probolinggo dan sekitarnya.

Dalam skenario simulasi tersebut, sejumlah pria yang diduga teroris datang dan menodongkan senjata kepada Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat itu sedang berolahraga.

Selanjutnya, para teroris menyandera Wali Kota Probolinggo dan sejumlah ASN di ruangan kerjanya dan saat penyanderaan berlangsung, salah seorang ASN yang juga disandera menyerang salah satu teroris, kemudian penyanderaan para pejabat itu juga diwarnai sejumlah tembakan peringatan senjata api yang dibawa oleh para teroris.

Saat penyanderaan berlangsung, pasukan dari Yonif Para Raider 503/ Mayangkara muncul untuk menyelamatkan Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan terjadi baku tembak hingga pasukan khusus TNI AD itu berhasil melumpuhkan para teroris sekaligus membebaskan wali kota dan para sandera lainnya.

"Alhamdulillah saya puas dengan hasil latihan prajurit Batalyon 503. Selama 4 hari ini mereka luar biasa menunjukkan semangat, motivasi dan dedikasinya, sehingga simulasi berjalan lancar dan tertib," katanya.

Sementara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan latihan tersebut adalah sebagai bukti bahwa TNI selalu siap untuk melindungi masyarakat.

"Jadi simulasi tadi itu walaupun kita terkejut, tapi itu adalah bentuk keamanan yang membuktikan memang TNI berada bersama rakyat," kata wali kota yang biasa dipanggil Habib Hadi itu.

Ia mengatakan pengejaran teroris sampai di Kota Probolinggo karena adanya kejadian penculikan kepala daerah, pejabat publik, dan penyelamatan sudah dilakukan, sehingga besok Sabtu (16/10) ada penyelamatan di wilayah area dermaga, sehingga itu adalah satu rangkaian latihan yang menguasai semua medan yang ada di wilayah Kota Probolinggo.

"Masyarakat harus bangga dan tidak perlu khawatir karena TNI akan selalu menjaga kedaulatan NKRI, sehingga tidak ada lagi kekhawatiran karena TNI siap siaga mengamankan, menjaga kedaulatan bangsa dan menjaga keamanan rakyatnya karena TNI menjadi garda terdepan penyelamat bangsa," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021