Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2020 kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Penghargaan ini diserahkan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, secara virtual, Rabu. APE merupakan penghargaan bagi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai telah berkomitmen tinggi dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan dan pemenuhan kebutuhan anak.

Penghargaan APE sendiri terdiri empat kategori, yakni Pratama, Madya, Utama, dan Mentor. Banyuwangi sendiri sebelumnya berhasil meraih APE kategori Pratama (2019) dan kini meningkat satu level di atasnya, kategori Madya.

"Terima kasih kepada pemerintah pusat yang terus mengapresiasi program-program Banyuwangi. Penghargaan ini menjadi pelecut kami untuk terus berbuat lebih baik ke depannya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani , Rabu (13/10).

Menurut dia, penghargaan ini merupakan buah kerja keras seluruh pihak. Ipuk mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang responsif gender.

"Kesetaraan gender bukan persaingan laki-laki dan perempuan. Namun aksesibilitas yang sama terhadap sumber daya. Seperti halnya laki-laki, perempuan juga dapat berpartisipasi dan terlibat penuh dalam proses pembangunan. Inilah yang terus kami upayakan. Terima kasih kepada seluruh OPD dan berbagai pihak lain yang telah mendukung upaya mewujudkan kesetaraan gender di Banyuwangi," tutur Ipuk.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini menjelaskan bahwa Banyuwangi meraih penghargaan ini karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG). Komitmen tersebut tertuang dalam kebijakan daerah, mulai dari penganggaran, program kegiatan, dan lainnya.

Salah satunya, katanya, terlihat dari banyaknya keterlibatan kaum perempuan pada berbagai program dan kegiatan pemerintah, baik di level desa hingga kabupaten. Selain itu dari keberpihakan anggaran, APBD Banyuwangi mengalokasikan banyak anggaran untuk program pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga, dan perlindungan anak.

"Misalnya, membuka pelatihan kewirausahaan bagi perempuan hingga memberikan bantuan alat usaha produktif. Ini dalam rangka pemberdayaan kaum perempuan di Banyuwangi," ujar Henik.

Ia menambahkan, saat ini Banyuwangi terus memperbaiki kinerja agar ke depan bisa meraih kategori Utama. Berbagai hal sudah disiapkan untuk penilaian tahun 2021.

"Yang disiapkan mulai meluncurkan inovasi Ruang Rindu (ruang pemberdayaan dan perlindungan ibu-anak) hingga menyiapkan fasilitator PUG, yang nantinya akan bertugas memfasilitasi OPD terkait program kesetaraan dan kleadilan gender," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021