Memasuki masa panen, kebun durian di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai didatangi pecinta dan penikmat buah durian.

Salah satunya di kebun durian milik Slamet Haryadi. Di kebun ini, terdapat berbagai varietas durian, mulai durian jenis mentega, merah, oranye, pink, bajul, kasur, dan paling diburu adalah durian jenis boneng.

"Sudah seminggu terakhir ini mulai ramai pecinta durian berdatangan. Bahkan, malam dan subuh sudah ramai pengunjung," kata Slamet.

Menurut dia, jenis durian yang paling banyak diburu dan populer adalah durian boneng. Durian boneng ini dikembangkan oleh Slamet. Nama durian boneng terinspirasi dari nama julukan Slamet sejak kecil, yakni boneng.

"Durian si boneng sedang populer. Bahkan, penggemarnya sudah sampai mancanegara, seperti Tiongkok dan Malaysia," katanya.

Durian boneng ini beratnya bisa mencapai 4 kilogram. Daging durian jenis ini sangat tebal dibandingkan dengan durian jenis montong. Rasanya juga manis legit dan ada sedikit rasa pahit. Selain daging tebal, juga terkadang tidak berbiji.

Kata Slamet, pada tahun lalu petani durian setempat mengalami gagal panen. "Tahun lalu gagal panen. Kendalanya hujan, sehingga banyak yang rontok. Sebenarnya berbunga lebat, tapi karena hujan jadi rontok," tuturnya.

"Tahun ini alhamdulilah sudah mulai pulih, banyak yang jadi buah. Meski sudah panen namun masih 50 persen. Panen raya nanti sekitar November," katanya.
Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas bersama petani durian Slamet Haryadi di Kecamatan Songgon, Banyuwangi. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi)


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga ikut mencoba durian di Songgon.

"Alhamdulilah sudah panen. Durian Banyuwangi yang paling ditunggu-tunggu. Dagingnya tebal-tebal dan banyak jenisnya," kata Ipuk.

Kecamatan Songgon telah dikenal sebagai Kampung Durian. Tidak hanya kebun milik Slamet, namun banyak warga yang memiliki kebun durian. Banyak pohon durian Songgon yang telah berusia puluhan tahun.

Di Songgon terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian. Dan itu merupakan kreasi masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi di desanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021