Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, segera mematenkan bibit varietas baru BK-700 dan BK-900 sebagai bibit padi unggulan di kabupaten setempat.
Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan bahwa padi jenis BK-700 dan BK-900 dipersiapkan untuk dipatenkan ke Kementerian Pertanian menjadi benih BK-Situbondo karena hasil uji coba produktivitasnya cukup bagus.
"Setelah kita lihat bersama bulir padinya sangat banyak sekali. Bisa dua hingga tiga kali lipat dari jenis bibit padi biasanya," ujar Bung Karna, sapaan bupati, di sela meninjau tanaman padi milik Kelompok Tani Sukatani di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan hasil uji coba di lahan seluas 16 hektare, bibit padi BK-700 maupun BK-900 mampu meningkatkan produksi hingga dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
Kata Bupati Karna, perpaduan BK-900 dan BK-700 memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat dan per malai padi bisa berisi 500 hingga 700 bulir.
"Kami berharap padi perpaduan ini bisa dikembangkan menjadi bibit unggulan di Situbondo. Dengan demikian, mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," tuturnya.
Bupati Karna Suswandi menambahkan, pada tahun depan bibit BK-Situbondo (BK-700 dan BK-900) sudah bisa beredar di pasaran, dan masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bibit BK-Situbondo.
Astiyono, salah seorang petani Desa Sumberkolak mengakui bahwa bibit padi BK-900 dan BK-700 memiliki keunggulan. Yakni, bulir padi lebih banyak.
"Untuk perawatannya tidak jauh berbeda dengan padi biasanya, hanya saja untuk bibit padi varietas baru ini harus bisa menjaga pengairannya dan perlakuan pupuknya juga," katanya.
Bibit padi varietas BK-900 dan BK-700 memiliki keunggulan umur panen padi pendek atau lebih cepat dari bibit padi pada umumnya. Umur panen bibit padi BK-900 hanya 95 hingga 100 hari, sedangkan bibit padi pada umumnya mencapai 120 hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan bahwa padi jenis BK-700 dan BK-900 dipersiapkan untuk dipatenkan ke Kementerian Pertanian menjadi benih BK-Situbondo karena hasil uji coba produktivitasnya cukup bagus.
"Setelah kita lihat bersama bulir padinya sangat banyak sekali. Bisa dua hingga tiga kali lipat dari jenis bibit padi biasanya," ujar Bung Karna, sapaan bupati, di sela meninjau tanaman padi milik Kelompok Tani Sukatani di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan hasil uji coba di lahan seluas 16 hektare, bibit padi BK-700 maupun BK-900 mampu meningkatkan produksi hingga dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
Kata Bupati Karna, perpaduan BK-900 dan BK-700 memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat dan per malai padi bisa berisi 500 hingga 700 bulir.
"Kami berharap padi perpaduan ini bisa dikembangkan menjadi bibit unggulan di Situbondo. Dengan demikian, mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani," tuturnya.
Bupati Karna Suswandi menambahkan, pada tahun depan bibit BK-Situbondo (BK-700 dan BK-900) sudah bisa beredar di pasaran, dan masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan bibit BK-Situbondo.
Astiyono, salah seorang petani Desa Sumberkolak mengakui bahwa bibit padi BK-900 dan BK-700 memiliki keunggulan. Yakni, bulir padi lebih banyak.
"Untuk perawatannya tidak jauh berbeda dengan padi biasanya, hanya saja untuk bibit padi varietas baru ini harus bisa menjaga pengairannya dan perlakuan pupuknya juga," katanya.
Bibit padi varietas BK-900 dan BK-700 memiliki keunggulan umur panen padi pendek atau lebih cepat dari bibit padi pada umumnya. Umur panen bibit padi BK-900 hanya 95 hingga 100 hari, sedangkan bibit padi pada umumnya mencapai 120 hari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021