Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan potensi yang ada di wisata cagar budaya Situs Prasasti Sendang Kamal di Dukuh Sumber, Kelurahan Kraton, Kecamatan Maospati guna mendukung pengembangan pariwisata daerah setempat.
Plt Lurah Kraton Ari Budi mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengangkat potensi Sendang Kamal adalah melakukan kegiatan "Panen Raya Sendang Kamal". Kegiatan tersebut digelar oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan.
"Panen Raya Sendang Kamal adalah kegiatan panen sekitar 4.000 ekor ikan nila yang benihnya telah ditabur di sendang (situ) setempat sejak Februari lalu. Kegiatan dilakukan pada Minggu (3/10) dan dihadiri Bupati Magetan Suprawoto," ujar Ari Budi di Magetan, Senin.
Menurut dia, antusias warga setempat yang hadir di kegiatan tersebut cukup bagus. Ikan-ikan tersebut dijual kepada masyarakat yang telah mendaftar sehari sebelumnya kepada pihak pokdarwis.
"Ikan dijual kepada masyarakat atau pengunjung dengan harga lebih murah dari pasaran, yakni hanya Rp15.000 per kilogram dengan pembatasan 1 kilogram per orang," ujarnya.
Sedangkan harga ikan nila di pasaran berkisar antara Rp18.000 sampai Rp20.000 per kilogram. Hasil dari penjualan ikan tersebut akan digunakan untuk modal pengembangan kawasan wisata Sendang Kamal selanjutnya.
Ia menambahkan, sebenarnya panen raya ikan di Sendang Kamal tersebut dipercepat dari pada waktu standar pemeliharaan ikan. Hal itu mempertimbangkan debit air sendang yang terus menyusut sehingga menyebabkan ruang gerak ikan terbatas.
"Di luar dugaan, minat warga untuk datang cukup bagus. Dari pertama kami buka 50 pembeli masing-masing 2 kilogram ikan, akhirnya ditambah di kisaran 75-100 pembeli dengan masing-masing mendapatkan 1 kilogram ikan," tutur dia.
Bupati Magetan Suprawoto mengapresiasi kegiatan tersebut karena selain mengangkat potensi wisata Sedang Kamal, juga menggerakkan perekonomian warga, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Pihaknya mengingatkan agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan saat menggelar kegiatan dan tetap menjaga jarak.
Usai panen, pokdarwis setempat kembali menebar benih ikan nila bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Magetan.
Situs Prasasti Sendang Kamal atau Prasasti Kawambang Kulwan merupakan petirtaan kuno yang diduga memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Medang Kamulan atau Mataram Kuno.
Prasasti Sendang Kamal awalnya terdiri atas empat buah batu prasasti. Namun, satu prasasti dipindahkan untuk disimpan di Museum Nasional dengan Nomor D.37. Dari tiga prasasti yang ada sekarang, dua prasasti masih dapat dibaca pada baris-baris awal, sedangkan lainnya telah aus termakan usia.
Pemkab Magetan dan pokdarwis desa setempat terus melakukan revitalisasi secara bertahap agar kawasan tersebut layak dan nyaman dikunjungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Plt Lurah Kraton Ari Budi mengatakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengangkat potensi Sendang Kamal adalah melakukan kegiatan "Panen Raya Sendang Kamal". Kegiatan tersebut digelar oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan.
"Panen Raya Sendang Kamal adalah kegiatan panen sekitar 4.000 ekor ikan nila yang benihnya telah ditabur di sendang (situ) setempat sejak Februari lalu. Kegiatan dilakukan pada Minggu (3/10) dan dihadiri Bupati Magetan Suprawoto," ujar Ari Budi di Magetan, Senin.
Menurut dia, antusias warga setempat yang hadir di kegiatan tersebut cukup bagus. Ikan-ikan tersebut dijual kepada masyarakat yang telah mendaftar sehari sebelumnya kepada pihak pokdarwis.
"Ikan dijual kepada masyarakat atau pengunjung dengan harga lebih murah dari pasaran, yakni hanya Rp15.000 per kilogram dengan pembatasan 1 kilogram per orang," ujarnya.
Sedangkan harga ikan nila di pasaran berkisar antara Rp18.000 sampai Rp20.000 per kilogram. Hasil dari penjualan ikan tersebut akan digunakan untuk modal pengembangan kawasan wisata Sendang Kamal selanjutnya.
Ia menambahkan, sebenarnya panen raya ikan di Sendang Kamal tersebut dipercepat dari pada waktu standar pemeliharaan ikan. Hal itu mempertimbangkan debit air sendang yang terus menyusut sehingga menyebabkan ruang gerak ikan terbatas.
"Di luar dugaan, minat warga untuk datang cukup bagus. Dari pertama kami buka 50 pembeli masing-masing 2 kilogram ikan, akhirnya ditambah di kisaran 75-100 pembeli dengan masing-masing mendapatkan 1 kilogram ikan," tutur dia.
Bupati Magetan Suprawoto mengapresiasi kegiatan tersebut karena selain mengangkat potensi wisata Sedang Kamal, juga menggerakkan perekonomian warga, khususnya di masa pandemi COVID-19.
Pihaknya mengingatkan agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan saat menggelar kegiatan dan tetap menjaga jarak.
Usai panen, pokdarwis setempat kembali menebar benih ikan nila bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Magetan.
Situs Prasasti Sendang Kamal atau Prasasti Kawambang Kulwan merupakan petirtaan kuno yang diduga memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Medang Kamulan atau Mataram Kuno.
Prasasti Sendang Kamal awalnya terdiri atas empat buah batu prasasti. Namun, satu prasasti dipindahkan untuk disimpan di Museum Nasional dengan Nomor D.37. Dari tiga prasasti yang ada sekarang, dua prasasti masih dapat dibaca pada baris-baris awal, sedangkan lainnya telah aus termakan usia.
Pemkab Magetan dan pokdarwis desa setempat terus melakukan revitalisasi secara bertahap agar kawasan tersebut layak dan nyaman dikunjungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021