Sebanyak 1.020 orwng calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) dan memenuhi nilai ambang batas (passing grade).
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi, Nafiul Huda mengatakan peserta yang lulus SKD ada 1.020 orang dari 1.400 peserta atau setara dengan 72,86 persen berhasil memenuhi nilai ambang batas yang telah ditentukan secara nasional.
"Alhamdulillah tidak ada gangguan berarti, termasuk gangguan internet yang sempat dikhawatirkan berimbas pada pelaksanaan SKD di Banyuwangi," katanya di Banyuwangi, Senin.
Setelah ujian SKD bagi CPNS, kata Nfiul Huda, akan digelar ujian kompetensi untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) non-guru, yakni mulai Selasa (28/9) dan Rabu (29/9), dan untuk PPPK non-guru akan diikuti oleh 248 peserta.
Pelaksanaan ujian juga dilaksanakan secara daring menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Keluarga peserta maupun masyarakat umum bisa melihat langsung nilai ujian melalui live streaming ofisial YouTube Kanreg II BKN.
Jumlah pelamar seleksi CPNS yang berhak mengikuti SKD mencapai 1.537 orang. Namun, hingga pelaksanaan ujian hari terakhir kemarin, pelamar yang hadir dan mengikuti SKD sebanyak 1.400 orang, sedangkan 137 pelamar tidak hadir.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan bahwa ujian dilaksanakan berbasis komputer dengan pelaksanaan yang transparan. Nilai yang diraih masing-masing peserta juga bisa dilihat karena ditayangkan langsung, sehingga benar-benar terbuka.
"Jadi, jangan percaya apabila ada pihak yang menyatakan bisa menjamin diterima menjadi ASN, jangan tertipu, karena tidak ada yang bisa mengintervensi," kata Ipuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi, Nafiul Huda mengatakan peserta yang lulus SKD ada 1.020 orang dari 1.400 peserta atau setara dengan 72,86 persen berhasil memenuhi nilai ambang batas yang telah ditentukan secara nasional.
"Alhamdulillah tidak ada gangguan berarti, termasuk gangguan internet yang sempat dikhawatirkan berimbas pada pelaksanaan SKD di Banyuwangi," katanya di Banyuwangi, Senin.
Setelah ujian SKD bagi CPNS, kata Nfiul Huda, akan digelar ujian kompetensi untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) non-guru, yakni mulai Selasa (28/9) dan Rabu (29/9), dan untuk PPPK non-guru akan diikuti oleh 248 peserta.
Pelaksanaan ujian juga dilaksanakan secara daring menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Keluarga peserta maupun masyarakat umum bisa melihat langsung nilai ujian melalui live streaming ofisial YouTube Kanreg II BKN.
Jumlah pelamar seleksi CPNS yang berhak mengikuti SKD mencapai 1.537 orang. Namun, hingga pelaksanaan ujian hari terakhir kemarin, pelamar yang hadir dan mengikuti SKD sebanyak 1.400 orang, sedangkan 137 pelamar tidak hadir.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan bahwa ujian dilaksanakan berbasis komputer dengan pelaksanaan yang transparan. Nilai yang diraih masing-masing peserta juga bisa dilihat karena ditayangkan langsung, sehingga benar-benar terbuka.
"Jadi, jangan percaya apabila ada pihak yang menyatakan bisa menjamin diterima menjadi ASN, jangan tertipu, karena tidak ada yang bisa mengintervensi," kata Ipuk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021