Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jawa Timur memfasilitasi pertemuan pelaku usaha di wilayah setempat melalui program matchmaking.
"Program ini antardunia usaha Jawa Timur dengan luar daerah," ujar Kepala DPM-PTSP Jatim Aris Mukiyono di Surabaya, Jumat.
Gelaran matchmaking terbaru yang dilakukan DPM-PTSP Jatim, yakni mempertemukan puluhan pelaku usaha Jatim dengan para pelaku usaha dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di salah satu hotel di Yogyakarta, Kamis (23/9), dengan mempertemukan 54 pengusaha Jatim dan DIY.
Hasilnya, sebanyak 12 pelaku usaha Jatim melakukan kontrak usaha perdagangan dengan pelaku usaha dari DIY.
"Kegiatan ini diharapkan semakin memperluas akses pasar, serta menemukenali potensi dan pasar antardaerah," ucapnya.
Pada pertemuan yang dihadiri Kadin, HIPMI dan GPEI tersebut pelaku usaha memaparkan usahanya dan kebutuhannya dan harapannya bisa naik kelas, dari kecil menjadi menengah, dari lokal menjadi global, hingga merambah internasional.
Tidak hanya itu, di forum ini juga digelar one on one meeting. yang tujuannya menggali potensi kolaborasi antara pelaku usaha Jatim dan dari DIY.
Aris menegaskan, memajukan sektor usaha kecil dan menengah menjadi kerja strategis dalam mewujudkan Jatim Bangkit, sebagaimana diketahui usaha kecil dan menengah di Jatim menopang 57,25 persen PDRB daerah.
Sehingga, lanjut dia, di masa pandemi saat ini dapat memberikan dorongan UMKM agar terus maju dan berkembang menjadi upaya yang diandalkan.
"Agar mereka juga memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga omzet dan keuntungan meningkat yang imbasnya kesejahteraan juga akan naik," tuturnya.
Aris menyampaikan kegiatan serupa akan terus digelar dan disinergikan dengan OPD terkait, seperti melalui "Misi Datang dan Investasi".
"Tentu tujuannya bisa lebih masif menumbuhkan ekonomi daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Program ini antardunia usaha Jawa Timur dengan luar daerah," ujar Kepala DPM-PTSP Jatim Aris Mukiyono di Surabaya, Jumat.
Gelaran matchmaking terbaru yang dilakukan DPM-PTSP Jatim, yakni mempertemukan puluhan pelaku usaha Jatim dengan para pelaku usaha dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di salah satu hotel di Yogyakarta, Kamis (23/9), dengan mempertemukan 54 pengusaha Jatim dan DIY.
Hasilnya, sebanyak 12 pelaku usaha Jatim melakukan kontrak usaha perdagangan dengan pelaku usaha dari DIY.
"Kegiatan ini diharapkan semakin memperluas akses pasar, serta menemukenali potensi dan pasar antardaerah," ucapnya.
Pada pertemuan yang dihadiri Kadin, HIPMI dan GPEI tersebut pelaku usaha memaparkan usahanya dan kebutuhannya dan harapannya bisa naik kelas, dari kecil menjadi menengah, dari lokal menjadi global, hingga merambah internasional.
Tidak hanya itu, di forum ini juga digelar one on one meeting. yang tujuannya menggali potensi kolaborasi antara pelaku usaha Jatim dan dari DIY.
Aris menegaskan, memajukan sektor usaha kecil dan menengah menjadi kerja strategis dalam mewujudkan Jatim Bangkit, sebagaimana diketahui usaha kecil dan menengah di Jatim menopang 57,25 persen PDRB daerah.
Sehingga, lanjut dia, di masa pandemi saat ini dapat memberikan dorongan UMKM agar terus maju dan berkembang menjadi upaya yang diandalkan.
"Agar mereka juga memiliki akses pasar yang lebih luas, sehingga omzet dan keuntungan meningkat yang imbasnya kesejahteraan juga akan naik," tuturnya.
Aris menyampaikan kegiatan serupa akan terus digelar dan disinergikan dengan OPD terkait, seperti melalui "Misi Datang dan Investasi".
"Tentu tujuannya bisa lebih masif menumbuhkan ekonomi daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021