Usia senja sering dikaitkan dengan penurunan fisik bagi sebagian orang. Sutijah, warga Panggungrejo-Kota Pasuruan membagikan kisahnya saat menjalani rawat jalan lantaran mengalami asam urat hingga asam lambung.

"Sudah tahun kedua berobat ke Puskesmas tiap minggu. Gejalanya sudah tiga tahunan. Awalnya saya enggan berobat ke sini, tapi karena rasa sakitnya semakin terasa akhirnya saya beranikan untuk periksa," ungkap Sutijah.

Saat mengalami gejala asam lambung, nenek berusia 74 tahun ini sempat merasakan muntah-muntah. Hal ini yang menjadi alasan dirinya dilarikan ke rumah sakit agar segera menjalani perawatan. Berbekal Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang selalu aktif, Sutijah menerima pelayanan tanpa ada hambatan.

“Alhamdulilah punya kartu BPJS (Kesehatan) yang saat itu membantu saya rawat inap di Rumah Sakit Purut (RSUD dr. R. Soedarsono-Kota Pasuruan, red). Semuanya lancar sampai saya diizinkan pulang setelah 4 hari. Meskipun sesekali gejalanya muncul tapi sudah tidak sampai muntah seperti dulu,” ujarnya.

Terlepas dari gejala asam lambung, Sutijah sempat merasakan gejala asam uratnya. Diceritakan, jika dirinya merasakan nyeri di bagian kaki dan sekitar tangan. Beruntung pengobatan rutin yang dilakukan di Puskesmas Kandangsapi-Kota Pasuruan membawa dampak yang baik bagi dirinya.

“Sekarang sudah mendingan karena sebelumnya rutin kontrol. Kalau sakitnya mulai hilang, kadang saya berhenti (kontrol). Saya ikuti juga anjuran dokter untuk menjaga pola makan. Kadang saya obati dari ramuan herbal karena sempat khawatir terlalu banyak konsumsi obat bisa bahaya untuk ginjal saya apalagi sudah tidak sekuat dulu,” terangnya.
 
Lebih lanjut, istri pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini tidak pernah mengeluhkan pelayanan yang sudah diterima menggunakan KIS. Sutijah lega lantaran penanganan dokter hingga biaya obat-obatannya telah ditanggung program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Tidak ada biaya sama sekali. Mulai saya rawat inap di rumah sakit sampai yang kontrol tiap minggu semuanya gratis pakai BPJS (Kesehatan). Pelayanannya juga baik, mungkin hanya harus sabar kalau antri di Puskesmas karena yang kontrol banyak,” katanya.

Ke depan, Sutijah berharap program yang telah berjalan bertahun-tahun ini senantiasa ada dan bermanfaat terus bagi masyarakat. Ia menyaksikan jika pasien yang datang ke fasilitas kesehatan kebanyakan adalah peserta JKN-KIS.

“Karena biaya berobat yang semakin mahal, orang mikir lagi kalau ke rumah sakit. Sekarang ada BPJS (Kesehatan) mau berobat juga gampang. Semoga yang sakit lekas sembuh dan yang sembuh bisa membantu yang lain,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021