Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menggandeng Polrestabes setempat menggelar Vaksinasi Merdeka yang menyasar ribuan mahasiswa dan masyarakat umum.
"Vaksinasi Merdeka berlangsung atas kerja sama dengan Polri khususnya Polrestabes Surabaya. Kuotanya sekitar 3.000 vaksin. Alhamdulillah pelaksanaannya berlangsung dengan lancar dan baik," kata Rektor UWKS Prof. Widodo Ario Kentjono saat memantau vaksinasi di kampus setempat, Rabu.
Prof. Widodo menuturkan masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi di kampusnya. Terbukti, lebih banyak masyarakat umum dibanding mahasiswa yang mengikuti vaksinasi tersebut.
"Sebagian besar yang mengikuti vaksinasi adalah masyarakat umum karena dosen telah divaksin," katanya.
Lebih lanjut, Prof. Widodo mengungkapkan pihaknya telah menggelar perkuliahan secara hybrid atau gabungan luring dan daring mulai semester ini.
"Pekuliahan secara hybrid mulai digelar semester ini untuk semua fakultas. Kami punya sekitar 5.000 mahasiswa yang mengikutinya," tuturnya.
Pada pelaksanaannya, perkuliahan tatap muka dibatasi hanya 50 persen mahasiswa. Sementara sisanya akan mengikuti secara daring. Untuk pekan depannya digilir.
"Persyaratannya satu kelas dibatasi 50 persen. Kalau sekarang daring minggu depan tatap muka. Yang sudah masuk yang sudah divaksinasi," katanya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra yang meninjau vaksinasi mengapresiasi kerja sama antara pihaknya dan UWKS.
"Ini adalah program sinergitas yakni kami bersama dengan perguruan tinggi dan BEM sebagai akselerasi untuk mempercepat vaksinasi. Vaksinasi ini bukan hanya untuk mahasiswa tapi kalangan umum," katanya.
Dia berharap semakin banyak yang divaksin maka akan semakin cepat terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Vaksinasi Merdeka berlangsung atas kerja sama dengan Polri khususnya Polrestabes Surabaya. Kuotanya sekitar 3.000 vaksin. Alhamdulillah pelaksanaannya berlangsung dengan lancar dan baik," kata Rektor UWKS Prof. Widodo Ario Kentjono saat memantau vaksinasi di kampus setempat, Rabu.
Prof. Widodo menuturkan masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi di kampusnya. Terbukti, lebih banyak masyarakat umum dibanding mahasiswa yang mengikuti vaksinasi tersebut.
"Sebagian besar yang mengikuti vaksinasi adalah masyarakat umum karena dosen telah divaksin," katanya.
Lebih lanjut, Prof. Widodo mengungkapkan pihaknya telah menggelar perkuliahan secara hybrid atau gabungan luring dan daring mulai semester ini.
"Pekuliahan secara hybrid mulai digelar semester ini untuk semua fakultas. Kami punya sekitar 5.000 mahasiswa yang mengikutinya," tuturnya.
Pada pelaksanaannya, perkuliahan tatap muka dibatasi hanya 50 persen mahasiswa. Sementara sisanya akan mengikuti secara daring. Untuk pekan depannya digilir.
"Persyaratannya satu kelas dibatasi 50 persen. Kalau sekarang daring minggu depan tatap muka. Yang sudah masuk yang sudah divaksinasi," katanya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra yang meninjau vaksinasi mengapresiasi kerja sama antara pihaknya dan UWKS.
"Ini adalah program sinergitas yakni kami bersama dengan perguruan tinggi dan BEM sebagai akselerasi untuk mempercepat vaksinasi. Vaksinasi ini bukan hanya untuk mahasiswa tapi kalangan umum," katanya.
Dia berharap semakin banyak yang divaksin maka akan semakin cepat terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021