Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meninjau langsung pelaksanaan uji kompetensi peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.

"Saya ingin memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar. Apalagi semalam akses internet dari salah satu operator telekomunikasi sempat down. Alhamdulilah tadi saya lihat, akses internet sudah mulai normal kembali. Semoga pelaksanaan ujian berjalan lancar tanpa kendala," katanya.

Sebanyak 1.785 peserta yang mengikuti uji kompetensi tersebut, terdiri atas 1.537 peserta CPNS dan 248 peserta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Untuk CPNS melaksanakan seleksi kompetensi dasar (SKD) yang dilaksanakan mulai 20 hingga 27 September. Sementara  PPPK nonguru menjalani seleksi kompetensi yang dilaksanakan mulai 28 hingga 29 September.

Menurut Bupati Ipuk, pelaksanaan ujian dilaksanakan secara daring menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Keluarga peserta maupun masyarakat umum bisa melihat langsung nilai ujian melalui live streaming YouTube Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

"Ujian dilaksanakan berbasis komputer dengan pelaksanaan yang transparan. Nilainya juga bisa dilihat karena ditayangkan langsung, sehingga benar-benar terbuka. Jadi jangan percaya apabila ada pihak yang menyatakan bisa menjamin diterima menjadi ASN, jangan tertipu, karena tidak ada yang bisa mengintervensi," ucap Ipuk.

Bupati Ipuk mengingatkan agar peserta tetap menjaga kesehatan dan terus menerapkan protokol kesehatan selama mengikuti uji kompetensi.

Kepala BKPP Kabupaten Banyuwangi, Nafiul Huda mengemukakan pelaksanaan tahun ini berbeda dengan pelaksanaan ujian CPNS sebelum pandemi. Jika sebelumnya BKPP menyediakan big screen agar keluarga peserta atau masyarakat umum bisa melihat langsung nilai CAT, kini akses melihat nilai dilakukan melalui live streaming YouTube Official Kanreg II BKN https://youtu.be/qG9Pg7un1V4.

"Untuk menghindari kerumunan, nilai ujian bisa langsung dilihat melalui live streaming," tuturnya.

Kata Huda, selama pelaksanaan ujian peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, dengan memakai masker dan sarung tangan. Sebelum mengikuti ujian peserta juga wajib menunjukkan surat keterangan bebas COVID-19 melalui swab PCR atau antigen, yang juga telah difasilitasi Pemkab Banyuwangi.

"Peserta juga kami wajibkan membawa perlengkapan alat tulis sendiri. Tahun ini Pemkab Banyuwangi menerima formasi 156 CPNS, dan 157 PPPK non-guru," katanya.

Selain 1.785 peserta yang mengikuti ujian di Banyuwangi, juga terdapat 108 peserta yang terdiri dari 100 CPNS dan 8 PPPK non-guru mengikuti ujian di luar Banyuwangi. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021