Sebanyak 3.095 orang pelamar calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, mulai menjalani rangkaian seleksi kompetensi yang digelar di empat lokasi terpisah hingga 17 September mendatang.

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, tempatnya juga representatif, tidak ada kendala teknis yang dihadapi peserta," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di sela memantau langsung pelaksanaan seleksi kompetensi di SMAN 1 Giri Banyuwangi.

Menurut dia, bersama komponen pendidikan lainnya, PPPK guru diingatkan untuk selalu meningkatkan kompetensi diri, terutama dalam menghadapi potensi kehilangan pembelajaran selama pandemi.

Kata Ipuk, selama ini sudah banyak penelitian yang mengkhawatirkan adanya learning loss karena sudah lebih dari setahun tidak menjalani pembelajaran tatap muka secara penuh.

"Belajar daring dengan segala problematikanya, ditambah kondisi pandemi, diprediksi akan menurunkan kualitas pembelajaran, nantinya berdampak ke kompetensi pelajar," katanya.

Pembelajaran tatap muka, lanjut Ipuk, saat ini memang sudah dimulai. Tetapi konsepnya masih terbatas, yang dipadukan dengan pembelajaran jarak jauh alias daring.

"Kita harus menjawab tantangan ini, termasuk para PPPK guru. Maka inovasi dan kreativitas menjadi kunci. Juga kepekaan. Perhatian ke murid harus lebih ekstra, terutama kepada kelompok rentan, yaitu pelajar dari keluarga kurang mampu," tuturnya.

Bupati Ipuk mengingatkan kepada seluruh peserta agar tidak tergoda terhadap penipuan yang biasanya marak terjadi jelang seleksi calon ASN. Semua proses seleksi penerimaan ASN, baik calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun PPPK, tidak dipungut biaya.

Pemkab Banyuwangi juga telah membuka pelaporan secara daring, di antaranya melalui layanan pesan singkat (SMS) atau WhatsApp ke nomor 082233322045 maupun melalui surel ke alamat bkd@banyuwangikab.go.id. Identitas pelapor akan dirahasiakan.

"Bila ada pihak yang mengaku bisa meloloskan PPPK guru jangan percaya. Segera laporkan," ucap Ipuk.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno mengatakan, terdapat 3.095 peserta yang mengikuti uji kompetensi PPPK guru.

"Pelaksanaan digelar setiap hari, mulai 13 hingga 17 September dalam dua tahap. Masing-masing peserta menjalani ujian berbasis computer assisted test (CAT) yang meliputi materi kompetensi manajerial dan sosiokultural, wawancara, dan kompetensi teknis selama 170 menit," katanya.

Banyuwangi mendapat kuota untuk 3.624 formasi PPPK guru, rinciannya 764 guru sekolah menengah pertama, 2.308 guru kelas, dan 552 guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) sekolah dasar.

"Untuk formasi PPPK guru terdiri atas guru mata pelajaran umum seperti guru Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, IPA, IPS, Matematika, PPKn, Prakarya dan Kewirausahaan, Seni Budaya, TIK, juga dibuka rekrutmen guru agama Islam, Hindu, dan Kristen," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021