Dokter umum asal Siloam Hospitals Mataram Dwi Putri Saraswati menyatakan penanganan kondisi pasien dalam status gawat darurat perlu segera dilakukan tindakan dan pertolongan secara medis guna menghindari kecacatan bahkan kematian.
"Keadaan darurat pasien pun harus memperhatikan segala sesuatunya yang mungkin terjadi, misalnya memperhatikan seperti adanya penyakit dan trauma dengan memperhatikan berbagai fungsi organ vital, " ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Jumat.
Ia juga menyampaikannya melalui edukasi bincang sehat pada aplikasi Instagram Live bertajuk "Penanganan Kondisi Gawat Darurat di era Pandemi" oleh manajemen Siloam Hospitals Mataram di Nusa Tenggara Barat, hasil kerjasama Inside Lombok.
Menurut dia, gawat darurat yang sifatnya mendadak dan dapat terjadi sewaktu-waktu kepada siapapun.
Dokter Dwi Putri Saraswati menuturkan fungsi organ vital yang wajib diperhatikan saat kegawatan darurat, yaitu fungsi organ dan sirkulasi, jalan nafas dan fungsi nafas, fungsi dari otak dan kesadaran hingga organ lainnya sebagai penunjang.
"Penanganan dilakukan agar jalan nafas tidak terganggu, melalui menghilangkan sumbatan jika ditemukan pada diri pasien, seperti adanya benda asing, riwayat penyakit asma atau akibat trauma pada wajah yang menggangu jalan nafas pun dapat pula disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, " ucapnya.
Kondisi gawat darura, kata dia, dapat pula disebabkan oleh turunnya fungsi otak akibat penyakit stroke, infeksi, dehidrasi hingga turunnya kesadaran pada diri pasien.
Sementara itu, di masa pandemi COVID-19 ini, Siloam Hospitals Mataram secara berkelanjutan turut melakukan pelaksanaan penanganan pasien tanpa risiko terpapar.
Yaitu , lanjut dia, pemberian vaksin bagi seluruh tenaga kesehatan dan seluruh karyawan, pemberian disenfektan area terbaik dalam layanan rumah sakit, pelaksanaan protokol kesehatan ketat.
"Termasuk skrining berkelanjutan bagi setiap individu dalam area bahkan triase, yaitu pemisahan area pasien COVID-19 dan non-COVID-19," tukasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Keadaan darurat pasien pun harus memperhatikan segala sesuatunya yang mungkin terjadi, misalnya memperhatikan seperti adanya penyakit dan trauma dengan memperhatikan berbagai fungsi organ vital, " ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Jumat.
Ia juga menyampaikannya melalui edukasi bincang sehat pada aplikasi Instagram Live bertajuk "Penanganan Kondisi Gawat Darurat di era Pandemi" oleh manajemen Siloam Hospitals Mataram di Nusa Tenggara Barat, hasil kerjasama Inside Lombok.
Menurut dia, gawat darurat yang sifatnya mendadak dan dapat terjadi sewaktu-waktu kepada siapapun.
Dokter Dwi Putri Saraswati menuturkan fungsi organ vital yang wajib diperhatikan saat kegawatan darurat, yaitu fungsi organ dan sirkulasi, jalan nafas dan fungsi nafas, fungsi dari otak dan kesadaran hingga organ lainnya sebagai penunjang.
"Penanganan dilakukan agar jalan nafas tidak terganggu, melalui menghilangkan sumbatan jika ditemukan pada diri pasien, seperti adanya benda asing, riwayat penyakit asma atau akibat trauma pada wajah yang menggangu jalan nafas pun dapat pula disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, " ucapnya.
Kondisi gawat darura, kata dia, dapat pula disebabkan oleh turunnya fungsi otak akibat penyakit stroke, infeksi, dehidrasi hingga turunnya kesadaran pada diri pasien.
Sementara itu, di masa pandemi COVID-19 ini, Siloam Hospitals Mataram secara berkelanjutan turut melakukan pelaksanaan penanganan pasien tanpa risiko terpapar.
Yaitu , lanjut dia, pemberian vaksin bagi seluruh tenaga kesehatan dan seluruh karyawan, pemberian disenfektan area terbaik dalam layanan rumah sakit, pelaksanaan protokol kesehatan ketat.
"Termasuk skrining berkelanjutan bagi setiap individu dalam area bahkan triase, yaitu pemisahan area pasien COVID-19 dan non-COVID-19," tukasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021