Sebanyak 15  orang klien binaan penerima asimilasi dan integrasi dari Bapas Surabaya, Kanwilkumham Jatim, mengikuti pelatihan tata rambut guna membekali ketrampilan agar mandiri saat terjun di masyarakat.
 
"Kegiatan bimbingan kemandirian ini merupakan hasil kolaborasi Bapas Surabaya dengan Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI),"  kata Kasi Bimbingan Klien Dewasa Bapas Surabaya, Niken Kartika Wismarini, Kamis.
 
Menurut Niken,  klien yang berminat ikut pelatihan sebenarnya sangat tinggi. Namun, karena terbatasnya tempat, maka jumlah peserta dibatasi hanya 15 orang.
 
"Hal ini juga agar pelaksanaan pelatihan tetap mengikuti protokol kesehatan. Ke depan akan kami tambah kuotanya, sehingga bisa semakin banyak klien kita yang dapat manfaat dari pembinaan ini," katanya.
 
Seorang peserta, Wahyuni, menyatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa diundang dalam pelatihan ini. Dia memang tertarik dengan dunia tata rambut. Namun, karena faktor ekonomi, dirinya tidak bisa mengakses pembelajarannya.
 
"Semoga yang saya pelajari hari ini bisa bermanfaat dan saya bisa mendapatkan pekerjaan di salon," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono mengemukakan bahwa Bapas sangat berperan dalam menciptakan "alumni" lapas yang punya bekal kemandirian. Namun, selama ini masyarakat kurang memahami hal tersebut.
 
Untuk itu, Krismono meminta jajaran Bapas di Jatim  semakin menggencarkan pembinaan kemandirian bagi klien dewasa maupun anak.
 
"Dalam sistem pemasyarakatan, Bapas menjadi ujung tombak untuk memastikan warga binaan punya bekal yang cukup saat kembali ke masyarakat ketika bebas nanti," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021