Dinas Pendidikan Jawa Timur melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang telah digelar selama 10 hari. 

"Pembelajaran tatap muka sampai hari ini berjalan baik. Namun pelaksanaannya akan dievaluasi terus. Tentu ada masukan dari sekolah dan siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Kamis. 

Wahid mengungkapkan sejumlah evaluasi di antaranya PTM terbatas saat ini dilakukan per hari selama dua jam. Sementara per minggu siswa dua kali mengikuti PTM terbatas. Hal itu dirasa masih sangat kurang.  

"Kurang karena ada empat jam pelajaran, masing-masing 30 menit. Terutama untuk SMK karena banyak praktiknya. 30 menit itu untuk menyiapkan alat-alat praktik memakan waktu 10 hingga 15 menit, sehingga terlalu singkat," katanya. 

"Kedua per minggu dua kali dirasa sangat kurang untuk menyampaikan materi-materi yang dibutuhkan oleh siswa. Namun demikian seperti yang dikatakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahwa ini bertahap," tuturnya, menambahkan. 

Selain itu, evaluasi meliputi diperketatnya protokol kesehatan. Wahid mengungkapkan, masih ditemukan guru dan siswa yang tidak memakai masker secara sempurna. Masih ditemukan guru dan siswa yang menggunakan masker secara berulang kali. 

Siswa juga ditemukan banyak yang bergerombol ataupun janjian ketemu di warung-warung atau kafe. Oleh karena Disdik Jatim memohon semua pihak agar prokes bisa berjalanan dengan baik di sekolah.  

"Pembelajaran tatap muka bisa dikembangkan terus karena pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama ini menurunkan kualitas pendidikan. Perkembangan COVID-19 yang semakin membaik ini pasti akan kita tingkatkan," katanya.  (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021