Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri, Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan Road to FESyar (Festival Ekonomi Syariah) 2021 sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia mengemukakan Road to FESyar KPwBI Kediri merupakan rangkaian acara menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 September – 2 Oktober 2021 menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8. ISEF merupakan event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 2014.
"Ini dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi, khususnya kegiatan ekonomi syariah yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian sektor riil," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menambahkan acara ini digelar secara daring karena masih pandemi COVID-19. Kegiatan Road to FESyar ini juga menjadi salah satu wujud nyata dukungan dari BI Kediri dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah eks-Keresidenan Kediri Madiun.
Kegiatan Road to FESyar KPwBI Kediri digelar selama tiga hari pada 7-9 September 2021. Rangkaian acara Road to FESyar KPwBI Kediri diawali dengan kegiatan opening ceremony, webinar, business matching, dan closing ceremony.
Selain itu, juga diselenggarakan lomba-lomba seperti model bisnis pesantren, wirausaha muda serta lomba kesenian daerah islami, yang pemenangnya akan mewakili KPwBI Kediri di FESyar Jawa.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Road to Fesyar di KPwBI Kediri ini diharapkan juga bisa semakin meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai sarana, di antaranya zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) serta wakaf produktif sebagai salah satu potensi yang dapat didorong dan dimanfaatkan untuk mendukung kesejahteraan umat.
Selain itu, juga membangun sinergisitas antara masyarakat, pemerintah daerah maupun lembaga pemerintah, pondok pesantren, serta akademisi dalam pengembangan ekonomi syariah.
"Juga mengembangkan kemandirian pesantren penciptaan santripreneur dalam mendukung perekonomian," ujar dia.
Ia menambahkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri juga telah melakukan upaya pengembangan ekonomi syariah melalui program kemandirian pesantren, pelatihan fasilitasi produk halal, serta mencetak santripreneur melalui sinergi dan kolaborasi program antara pesantren dengan UMKM unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia mengemukakan Road to FESyar KPwBI Kediri merupakan rangkaian acara menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 September – 2 Oktober 2021 menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8. ISEF merupakan event ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 2014.
"Ini dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi, khususnya kegiatan ekonomi syariah yang mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian sektor riil," katanya di Kediri, Selasa.
Ia menambahkan acara ini digelar secara daring karena masih pandemi COVID-19. Kegiatan Road to FESyar ini juga menjadi salah satu wujud nyata dukungan dari BI Kediri dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah eks-Keresidenan Kediri Madiun.
Kegiatan Road to FESyar KPwBI Kediri digelar selama tiga hari pada 7-9 September 2021. Rangkaian acara Road to FESyar KPwBI Kediri diawali dengan kegiatan opening ceremony, webinar, business matching, dan closing ceremony.
Selain itu, juga diselenggarakan lomba-lomba seperti model bisnis pesantren, wirausaha muda serta lomba kesenian daerah islami, yang pemenangnya akan mewakili KPwBI Kediri di FESyar Jawa.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Road to Fesyar di KPwBI Kediri ini diharapkan juga bisa semakin meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terkait dengan potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai sarana, di antaranya zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) serta wakaf produktif sebagai salah satu potensi yang dapat didorong dan dimanfaatkan untuk mendukung kesejahteraan umat.
Selain itu, juga membangun sinergisitas antara masyarakat, pemerintah daerah maupun lembaga pemerintah, pondok pesantren, serta akademisi dalam pengembangan ekonomi syariah.
"Juga mengembangkan kemandirian pesantren penciptaan santripreneur dalam mendukung perekonomian," ujar dia.
Ia menambahkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri juga telah melakukan upaya pengembangan ekonomi syariah melalui program kemandirian pesantren, pelatihan fasilitasi produk halal, serta mencetak santripreneur melalui sinergi dan kolaborasi program antara pesantren dengan UMKM unggulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021