Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memulai kegiatan "Magang Merdeka" yang dilakukan secara virtual melalui zoom yang diikuti 51 mahasiswa dari Sabang hingga Merauke yang berhasil lolos dari total 7.302 mahasiswa yang telah mandaftar Magang Merdeka di Kota Kediri.

Wali Kota Kediri mengawali kegiatan tersebut dengan menceritakan profilnya secara singkat. Diawali pada usia 22 tahun telah memiliki usaha sendiri. Lalu pada usia 29 tahun menjadi Wakil Wali Kota Kediri dan pada tahun 2014 hingga 2024 menjadi Wali Kota Kediri. 

Wali Kota Kediri yakin usaha dan doa ibu menempatkannya pada posisi saat ini. 

"Adik-adik harus bisa lebih dari saya. Sebenarnya dulu tidak pernah terbesit masuk dunia politik. Ternyata ketika saya menjabat bisa memberikan program-program yang merubah masyarakat. Mulai dari mengentaskan kemiskinan, mendorong warga yang tidak mampu untuk sekolah tinggi, hingga Prodamas. Bisa menjadi seperti ini karena doa ibu. Jadi kepada orang tua mintalah doa yang terbaik," katanya dalam acara virtual itu, Senin. 

Selanjutnya, Wali Kota juga menjelaskan Kota Kediri berhasil masuk dalam "Top ten kota" yang menjadi Booming Cities di Indonesia tahun 2020. 

Kota Kediri didesain menjadi kota yang produktif dan nyaman. Jadi siapapun yang datang ke Kota Kediri selalu ingat dengan kehangatan yang tercipta di Kota Kediri. 

"Di Kota Kediri ada beberapa penambahan seperti public space. Di sana masyarakat bisa guyub, berbaur dan menjadi satu. Kota Kediri menjadi lebih hidup dan perekonomiannya jadi lebih bagus. Jadi kota ini lebih bergairah dan tidak monoton," kata dia. 

Sementara untuk Prodamas merupakan program dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Prodamas menjadi strategi membangun bersama antara pemerintah dan masyarakat. 

Gagasan dari setiap RT dapat diwadahi dalam Prodamas melalui rembug warga. Jika dulu dana di Prodamas Rp50 juta per RT per tahun untuk bidang infrastruktur, ekonomi, dan sosial, kemudian menjadi Prodamas Plus dengan dana Rp100 juta per RT per tahun untuk infrastruktur, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan. 

"Di Prodamas sudah berjalan dengan baik namun tidak menutup kemungkinan pemerintah punya ekspektasi lebih. Adik-adik disini juga dituntut agar program ini semakin terscale up dengan baik. Saya berharap adik-adik sungguh-sungguh belajar tentang Prodamas ini seperti apa. Nantinya bisa diadopsi ke daerah lain. Memang karena ini program kolaborasi aturannya pun lebih detail dan jelas. Karakter kuat terhadap konsep perencanaan lalu dieksekusi bersama-sama," ungkapnya. 

Wali Kota juga sempat dialog dengan lima perwakilan mahasiswa terpilih dari ujung timur hingga ujung barat. 

Dimulai dari Rizky Umar Faruk Ely mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang berasal dari Jayapura, Asrul Irfanullah mahasiswa Universitas Pattimura yang berasal dari Ambon, Early Ni'mah Hayati mahasiwi Universitas Negeri Malang yang berasal dari Kabupaten Kediri, Isnaini Nur Husna mahasiswi Universitas Diponegoro yang berasal dari Surakarta, dan Satria Liswanda mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang berasal dari Banda Aceh. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021