Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan stok beras nasional per 27 Agustus 2021 mencapai 1,16 juta ton atau cukup memenuhi kebutuhan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) atau operasi pasar dan tanggap darurat bencana.
"Untuk stok beras terdiri atas cadangan beras pemerintah (CBP) 1,145 juta ton dan beras komersial 14 ribu ton. Stok cukup untuk penjualan KPSH dan tanggap darurat bencana sesuai kebutuhan Perum Bulog," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Jumlah stok yang dikelola Bulog per 31 Desember 2020 sebesar tercatat 981 ribu ton.
Selain beras, Budi atau yang akrab disapa Buwas menyampaikan stok pangan lain yang dikelola Bulog hingga 27 Agustus 2021 yakni gula 10.256 ton, daging kerbau 686 ton, telur 61 ton, tepung terigu 246 ton, dan minyak goreng 1.325 kiloliter.
Per 27 Agustus 2021, Bulog telah melakukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri yang dibeli dari petani sebesar 908 ribu ton.
Sedangkan, realisasi penyaluran beras CBP sampai 27 Agustus yaitu sebanyak 305 ribu ton yang terdiri atas penyaluran untuk program KPSH 245 ribu ton, tanggap darurat bencana 4 ribu ton, dan golongan anggaran 55 ribu ton.
"Perum Bulog juga melaksanakan tugas bantuan beras PPKM darurat sebesar 288 ribu ton secara tepat waktu, serta penyaluran CBP untuk penanggulangan bencana sebesar 4.207 ton," kata Buwas.
Pada 2020, realisasi pengadaan beras dalam negeri dari Perum Bulog mencapai 1,3 juta ton.
Sementara realisasi penyaluran penggunaan CBP untuk KPSH satu juta ton, dan bencana alam 11 ribu ton.
Pada 2020, Bulog sukses melaksanakan penugasan untuk penyaluran beras bantuan presiden 83 ribu ton, bansos beras 450 ribu ton, dan CBP untuk penanganan bencana 11 ribu ton.
"Penanganan dampak pandemi COVID-19 tahun 2020 pada sektor pangan relatif terkendali," katanya.
Buwas juga menyampaikan rencana kerja pengadaan dan penyaluran beras CBP pada 2022 yaitu yang untuk pengadaan dalam negeri sebanyak 1,25 juta ton dan total penyaluran sebesar 1,21 juta ton, dengan persediaan akhir diperkirakan 1.039.075 ton.
Perihal impor beras, ia menyebutkan Bulog bisa saja melakukan penugasan pemerintah untuk pengadaan CBP melalui pengadaan dalam negeri maupun luar negeri atau impor.
Namun, Buwas menegaskan akan mengoptimalkan pengadaan beras dalam negeri terlebih dulu dengan melihat kondisi panen raya guna mencegah anjloknya harga beras di tingkat petani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Untuk stok beras terdiri atas cadangan beras pemerintah (CBP) 1,145 juta ton dan beras komersial 14 ribu ton. Stok cukup untuk penjualan KPSH dan tanggap darurat bencana sesuai kebutuhan Perum Bulog," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Jumlah stok yang dikelola Bulog per 31 Desember 2020 sebesar tercatat 981 ribu ton.
Selain beras, Budi atau yang akrab disapa Buwas menyampaikan stok pangan lain yang dikelola Bulog hingga 27 Agustus 2021 yakni gula 10.256 ton, daging kerbau 686 ton, telur 61 ton, tepung terigu 246 ton, dan minyak goreng 1.325 kiloliter.
Per 27 Agustus 2021, Bulog telah melakukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri yang dibeli dari petani sebesar 908 ribu ton.
Sedangkan, realisasi penyaluran beras CBP sampai 27 Agustus yaitu sebanyak 305 ribu ton yang terdiri atas penyaluran untuk program KPSH 245 ribu ton, tanggap darurat bencana 4 ribu ton, dan golongan anggaran 55 ribu ton.
"Perum Bulog juga melaksanakan tugas bantuan beras PPKM darurat sebesar 288 ribu ton secara tepat waktu, serta penyaluran CBP untuk penanggulangan bencana sebesar 4.207 ton," kata Buwas.
Pada 2020, realisasi pengadaan beras dalam negeri dari Perum Bulog mencapai 1,3 juta ton.
Sementara realisasi penyaluran penggunaan CBP untuk KPSH satu juta ton, dan bencana alam 11 ribu ton.
Pada 2020, Bulog sukses melaksanakan penugasan untuk penyaluran beras bantuan presiden 83 ribu ton, bansos beras 450 ribu ton, dan CBP untuk penanganan bencana 11 ribu ton.
"Penanganan dampak pandemi COVID-19 tahun 2020 pada sektor pangan relatif terkendali," katanya.
Buwas juga menyampaikan rencana kerja pengadaan dan penyaluran beras CBP pada 2022 yaitu yang untuk pengadaan dalam negeri sebanyak 1,25 juta ton dan total penyaluran sebesar 1,21 juta ton, dengan persediaan akhir diperkirakan 1.039.075 ton.
Perihal impor beras, ia menyebutkan Bulog bisa saja melakukan penugasan pemerintah untuk pengadaan CBP melalui pengadaan dalam negeri maupun luar negeri atau impor.
Namun, Buwas menegaskan akan mengoptimalkan pengadaan beras dalam negeri terlebih dulu dengan melihat kondisi panen raya guna mencegah anjloknya harga beras di tingkat petani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021