Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggratiskan biaya tes usap antigen sebagai syarat mengikuti ujian bagi peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (ASN).
Berdasarkan keputusan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), peserta yang mengikuti ujian SKD diwajibkan membawa surat RT-PCR kurun waktu maksimal 2x24 jam atau tes antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif sebelum mengikuti seleksi CPNS.
"Bagi warga Banyuwangi yang akan mengikuti ujian SKD, Pemkab Banyuwangi menyediakan tes usap antigen gratis," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Minggu.
Ia menjelaskan, para peserta cukup membawa KTP domisili Banyuwangi dan kartu peserta ujian ke puskesmas terdekat, sehari sebelum pelaksanaan (H-1) SKD untuk dilakukan swab antigen.
"Untuk jadwal ujian nanti akan diumumkan di website pemerintah daerah," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, tes antigen gratis tidak hanya bagi peserta yang akan menjalani ujian SKD di Banyuwangi, peserta asal Banyuwangi yang mengikuti ujian di luar Banyuwangi juga bisa memanfaatkan tes antigen gratis.
"Misalnya warga Banyuwangi ikut ujian di luar kota, bisa tes antigen gratis di puskkesmas Banyuwangi, tapi memang waktunya harus diperhitungkan karena antigen ada masa berlakunya," kata Ipuk.
Bupati Ipuk juga berpesan agar peserta selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Nafiul Huda menjelaskan untuk Banyuwangi dari 3.391 pendaftar CPNS, terdapat 1637 orang yang dinyatakan lolos seleksi adminstrasi. Sementara PPPK non-guru dari 456 pendaftar lolos 256 orang. Dengan demikian peserta yang akan mengikuti ujian SKD di Banyuwangi sebanyak 1893 orang.
Untuk pelaksaan ujian computer assisted test (CAT) SKD, menurut Huda masih menunggu keptususan dari BKN. Nantinya jadwal pelaksanaan SKD akan diumumukan lebih lanjut di https://bkd.banyuwangikab.go.id.
Huda menambahkan untuk formasi 3624 PPPK Guru, pelaksaan dan jadwal ujiannya masih menunggu informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Berdasarkan informasi dari BKN, bagi peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 dapat tetap mengikuti ujian CPNS 2021. Hanya saja harus memenuhi sejumlah ketentuan.
Peserta yang terkonfirmasi positif harus menjalani isolasi wajib melaporkannya kepada panitia instansi yang dilamar. Nantinya, panita instansi akan bersurat ke Kepala BKN yang berupa surat permohonan agar peserta tersebut dapat dijadwalkan kembali ujiannya, baik di lokasi tempat peserta itu mengikuti seleksi atau lokasi BKN terdekat.
Pemkab Banyuwangi sendiri membuka lowongan 3.937 ASN 2021, yang terdiri atas CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Paling banyak perekrutan ASN untuk guru. Selain guru mata pelajaran umum, juga ada untuk guru agama.
Rinciannya, 3.624 tenaga guru semuanya adalah untuk formasi PPPK, yakni 764 guru sekolah menengah pertama (SMP), 2.308 guru kelas, dan 552 guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) sekolah dasar (SD).
Sementara formasi lainn CPNS tenaga kesehatan sebanyak 115 orang dan PPPK tenaga kesehatan sebanyak 122 orang. Selebihnya, total tenaga teknis lainnya sebanyak 76 formasi, yakni 41 CPNS dan 35 PPPK. Formasi tenaga teknis di antaranya Asesor SDM, Medik Veteriner, Pekerja Sosial, Jasa Konstruksi, Penata Ruang, dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Berdasarkan keputusan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), peserta yang mengikuti ujian SKD diwajibkan membawa surat RT-PCR kurun waktu maksimal 2x24 jam atau tes antigen kurun waktu maksimal 1x24 jam dengan hasil negatif sebelum mengikuti seleksi CPNS.
"Bagi warga Banyuwangi yang akan mengikuti ujian SKD, Pemkab Banyuwangi menyediakan tes usap antigen gratis," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Minggu.
Ia menjelaskan, para peserta cukup membawa KTP domisili Banyuwangi dan kartu peserta ujian ke puskesmas terdekat, sehari sebelum pelaksanaan (H-1) SKD untuk dilakukan swab antigen.
"Untuk jadwal ujian nanti akan diumumkan di website pemerintah daerah," katanya.
Bupati Ipuk menambahkan, tes antigen gratis tidak hanya bagi peserta yang akan menjalani ujian SKD di Banyuwangi, peserta asal Banyuwangi yang mengikuti ujian di luar Banyuwangi juga bisa memanfaatkan tes antigen gratis.
"Misalnya warga Banyuwangi ikut ujian di luar kota, bisa tes antigen gratis di puskkesmas Banyuwangi, tapi memang waktunya harus diperhitungkan karena antigen ada masa berlakunya," kata Ipuk.
Bupati Ipuk juga berpesan agar peserta selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi, Nafiul Huda menjelaskan untuk Banyuwangi dari 3.391 pendaftar CPNS, terdapat 1637 orang yang dinyatakan lolos seleksi adminstrasi. Sementara PPPK non-guru dari 456 pendaftar lolos 256 orang. Dengan demikian peserta yang akan mengikuti ujian SKD di Banyuwangi sebanyak 1893 orang.
Untuk pelaksaan ujian computer assisted test (CAT) SKD, menurut Huda masih menunggu keptususan dari BKN. Nantinya jadwal pelaksanaan SKD akan diumumukan lebih lanjut di https://bkd.banyuwangikab.go.id.
Huda menambahkan untuk formasi 3624 PPPK Guru, pelaksaan dan jadwal ujiannya masih menunggu informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Berdasarkan informasi dari BKN, bagi peserta yang terkonfirmasi positif COVID-19 dapat tetap mengikuti ujian CPNS 2021. Hanya saja harus memenuhi sejumlah ketentuan.
Peserta yang terkonfirmasi positif harus menjalani isolasi wajib melaporkannya kepada panitia instansi yang dilamar. Nantinya, panita instansi akan bersurat ke Kepala BKN yang berupa surat permohonan agar peserta tersebut dapat dijadwalkan kembali ujiannya, baik di lokasi tempat peserta itu mengikuti seleksi atau lokasi BKN terdekat.
Pemkab Banyuwangi sendiri membuka lowongan 3.937 ASN 2021, yang terdiri atas CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Paling banyak perekrutan ASN untuk guru. Selain guru mata pelajaran umum, juga ada untuk guru agama.
Rinciannya, 3.624 tenaga guru semuanya adalah untuk formasi PPPK, yakni 764 guru sekolah menengah pertama (SMP), 2.308 guru kelas, dan 552 guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) sekolah dasar (SD).
Sementara formasi lainn CPNS tenaga kesehatan sebanyak 115 orang dan PPPK tenaga kesehatan sebanyak 122 orang. Selebihnya, total tenaga teknis lainnya sebanyak 76 formasi, yakni 41 CPNS dan 35 PPPK. Formasi tenaga teknis di antaranya Asesor SDM, Medik Veteriner, Pekerja Sosial, Jasa Konstruksi, Penata Ruang, dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021