Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengapresiasi  para santri yang tergabung dalam  Gerakan Santri Langgar Kulon (GSLK) Kediri,  karena telah membuat ramuan jamu untuk dibagikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.

"Alhamdulillah di Kota Kediri semua berkolaborasi melakukan upaya mengatasi COVID-19. Kami mengapresiasi masyarakat Kota Kediri khususnya GSLK yang merupakan santri-santri Kiai Douglas Yahya atau yang biasa disapa Gus Lik ini dengan donasi 'Wedang Nglaban-nya'. InsyaAlloh ada keberkahan doa di dalamnya," kata Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Sabtu. 

Menurut Nur Muhyar, Pemerintah Kota Kediri hingga saat ini terus berupaya menekan kasus COVID-19 dari hulu hingga hilir. Kegiatan dilakukan mulai dari mengurangi mobilitas, vaksinasi, hingga perawatan di rumah sakit dan ruang isolasi mandiri terpusat. 

Ikhtiar dengan doa juga dilakukan Pemkot Kediri, dengan mengadakan doa kebangsaan bersama-sama memanjatkan doa pada Sang Pencipta agar pandemi COVID-19 ini segera berlalu. 

Dalam acara yang dihadiri oleh Forpimda Kota Kediri dan 90 tokoh agama secara daring ini jua dikenalkan Wedang Nglaban produksi GLSK. 

"Upaya GSLK dengan Wedang Nglabannya masih satu frekeunsi dengan apa yang dilakukan Pemerintah Kota Kediri. Kita lakukan semua ikhtiar dan doa, mudah-mudahan Tuhan yang Maha Esa mengabulkan permohonan kita agar pandemi segera berlalu," kata Nur berharap. 

Sementara itu, Koordinator GSLK Gus Zainal Hamami mengatakan untuk membuat 1 liter Wedang Nglaban diperlukan 20 lembar daun buah srikaya pathek, dua lembar daun jambu air, dan daun pandan satu lembar. Selain itu, bahan lainnya adalah jahe emprit dan kencur masing-masing 15 gram, 5 butir kapulaga serta gula aren secukupnya.

Lebih lanjut ia mengatakan "Nglaban" memiliki arti bertarung. Dengan ikhtiar membuat ramuan itu, diharapkan mereka yang terpapar COVID-19 bisa sembuh.  

"Di era pandemi COVID-19 ini, Wedang Nglaban diharapkan menjadi tambahan kekuatan untuk bertarung melawan COVID-19," pungkasnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021