Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 untuk industri padat karya sebagai upaya pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Terima kasih atas percepatan vaksinasi, seperti yang dilakukan industri padat karya," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di PT Maspion di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan investasi di Jawa Timur saat ini juga masih kondusif salah satunya disebabkan oleh forkopimda yang kompak mulai dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat kabupaten.
"Kami akan terus melakukan vaksinasi terhadap industri padat karya, dan juga kampus untuk membantu program akselerasi percepatan vaksinasi COVID-19," tukasnya.
Ia mencatat ada tiga daerah dengan capaian kekebalan kelompok yang cukup bagus seperti di Kota Mojokerto sebesar 94 persen dari sasaran, Surabaya 71 persen dan juga di Kota Kediri.
"Itu persentase, kalau kumulatif, Surabaya yang paling tinggi," tukasnya.
Pada kesempatan yang sama Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jawa Timur Deny Yusyulian mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah mewujudkan kekebalan kelompok.
"Kegiatan vaksinasi yang dilakukan di PT. Maspion Sidoarjo diikuti sebanyak 7.500 pekerja dan berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 7 Agustus 2021," katanya.
Deni menambahkan bahwa untuk menjaga kesinambungan perekonomian di tengah pandemi, pekerja harus terlindungi dari risiko terpapar virus COVID-19.
"Oleh karena itu pekerja harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin. Selain itu program ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melindungi kesehatan para pekerja atau buruh, sehingga dapat bekerja dengan baik," katanya.
Meskipun sudah dilakukan vaksinasi, Deny mengingatkan pekerja atau buruh agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat maupun di tempat kerja. Hal itu karena kasus COVID-19 di sejumlah daerah melonjak, dan berpeluang memperlambat pemulihan ekonomi.
"Semoga dengan semakin banyaknya pekerja yang sudah mendapatkan vaksin mampu mendorong kekebalan komunal, angka penyebaran COVID-19 bisa ditekan, sehingga produktivitas pekerja dapat kembali normal dan ekonomi nasional bisa segera pulih," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021