Universitas Brawijaya (UB) Malang naik satu strip ke posisi 4 versi lembaga pemeringkatan internasional Webometrics pada akhir Juli 2021, dibanding pada Januari 2021 yang berada di peringkat 5 besar perguruan tinggi di Indonesia.
Posisi UB naik ke peringkat 4 berdasarkan tiga indikator, yaitu web content impact atau visibility, openness atau transparency, dan excellence atau scholar.
Ketua Pusat Pemeringkatan UB Adharul Mutaqin S.T., M.T., di Malang, Jawa Timur, Kamis, menjelaskan indikator web content impact diukur berdasarkan jumlah backlink dari situs lain ke halaman web suatu perguruan tinggi, indikator ini memiliki bobot 50 persen.
Openness, indikator kedua dengan bobot 10 persen, diukur dari jumlah sitasi dari 210 penulis suatu perguruan tinggi yang memiliki sitasi tertinggi di Google Scholar.
Sedangkan indikator yang terakhir, yaitu excelence, diukur berdasarkan jumlah karya ilmiah suatu perguruan tinggi yang berada pada 10 persen sitasi tertinggi untuk 27 topik atau disiplin ilmu pada Scimago.
"Pada openness rank jumlah sitasi pada top 10 penulis untuk edisi Juli ini ada peningkatan jumlah sitasi kepada 200 penulis terbaik UB paling banyak sitasinya. Selain itu, untuk impact rank ada di urutan ke-9 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, artinya sudah banyak instansi di luar UB yang melakukan link ke website utama UB," katanya.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar posisi UB tidak terlempar jauh. "Untuk mempertahankan atau menaikkan peringkat yang harus kita lakukan adalah patuhi aturan Webometrics, setidaknya seperti yang sekarang dilakukan. Selain itu, menjaga akun google scholar agar benar benar valid, serta memastikan aktivitas publikasi penelitian yang kita lakukan terindeks di google scholar," kata Adarul.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan bagi universitas, yaitu mendorong publikasi ilmiah berkaitan topik-topik yang yang menarik agar semakin banyak yang melakukan sitasi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Aulanni’am mengapresiasi prestasi UB kali ini. "Pencapaian yang sangat baik. Terima kasih kepada semua tim yang sudah sangat membantu dalam tercapainya peringkat UB kali ini pada Webometrics," kata Aul.
Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani mengungkapkan rasa syukurnya atas naiknya peringkat yang diraih UB dalam Webometrics.
Menurutnya, dengan pencapaian yang diraih kali ini membuktikan UB masih tetap produktif meskipun sedang berada di masa pandemi COVID-19.
Webometrics merupakan lembaga pemeringkatan di Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics Lab, sebuah lembaga penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC).
Cybermetrics Lab merupakan bagian dari CSIC, dikhususkan untuk menganalisis kuantitatif internet dan konten web, khususnya yang terkait dengan proses generasi dan komunikasi ilmiah dan pengetahuan ilmiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Posisi UB naik ke peringkat 4 berdasarkan tiga indikator, yaitu web content impact atau visibility, openness atau transparency, dan excellence atau scholar.
Ketua Pusat Pemeringkatan UB Adharul Mutaqin S.T., M.T., di Malang, Jawa Timur, Kamis, menjelaskan indikator web content impact diukur berdasarkan jumlah backlink dari situs lain ke halaman web suatu perguruan tinggi, indikator ini memiliki bobot 50 persen.
Openness, indikator kedua dengan bobot 10 persen, diukur dari jumlah sitasi dari 210 penulis suatu perguruan tinggi yang memiliki sitasi tertinggi di Google Scholar.
Sedangkan indikator yang terakhir, yaitu excelence, diukur berdasarkan jumlah karya ilmiah suatu perguruan tinggi yang berada pada 10 persen sitasi tertinggi untuk 27 topik atau disiplin ilmu pada Scimago.
"Pada openness rank jumlah sitasi pada top 10 penulis untuk edisi Juli ini ada peningkatan jumlah sitasi kepada 200 penulis terbaik UB paling banyak sitasinya. Selain itu, untuk impact rank ada di urutan ke-9 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, artinya sudah banyak instansi di luar UB yang melakukan link ke website utama UB," katanya.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar posisi UB tidak terlempar jauh. "Untuk mempertahankan atau menaikkan peringkat yang harus kita lakukan adalah patuhi aturan Webometrics, setidaknya seperti yang sekarang dilakukan. Selain itu, menjaga akun google scholar agar benar benar valid, serta memastikan aktivitas publikasi penelitian yang kita lakukan terindeks di google scholar," kata Adarul.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan bagi universitas, yaitu mendorong publikasi ilmiah berkaitan topik-topik yang yang menarik agar semakin banyak yang melakukan sitasi.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Aulanni’am mengapresiasi prestasi UB kali ini. "Pencapaian yang sangat baik. Terima kasih kepada semua tim yang sudah sangat membantu dalam tercapainya peringkat UB kali ini pada Webometrics," kata Aul.
Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani mengungkapkan rasa syukurnya atas naiknya peringkat yang diraih UB dalam Webometrics.
Menurutnya, dengan pencapaian yang diraih kali ini membuktikan UB masih tetap produktif meskipun sedang berada di masa pandemi COVID-19.
Webometrics merupakan lembaga pemeringkatan di Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics Lab, sebuah lembaga penelitian yang dimiliki Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC).
Cybermetrics Lab merupakan bagian dari CSIC, dikhususkan untuk menganalisis kuantitatif internet dan konten web, khususnya yang terkait dengan proses generasi dan komunikasi ilmiah dan pengetahuan ilmiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021