Bupati Gresik, Jawa Timur Fandi Akhmad Yani mendorong kepala desa di daerah itu untuk menggunakan dana desa dalam penanggulangan COVID-19 dengan pertanggungjawaban yang jelas, karena hingga kini pemanfaatannya sangat minim.

"Saya ingatkan kembali kepada para kepala desa yang masih di bawah delapan persen penggunaan dana desa-nya untuk penanggulangan COVID-19 agar lebih ditingkatkan. Anda boleh menggunakan dana tersebut lebih dari ketentuan asal pertanggungjawabannya jelas," kata Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani di Gresik, Senin.

Gus Yani dalam rapat evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 di Gresik yang berlangsung di ruang Graita Eka Praja mencontohkan, dana desa itu bisa digunakan untuk membeli oxymeter atau alat pengukur kandungan oksigen.

Sementara itu, terkait arahan Pemprov Jawa Timur agar pasien COVID-19 sebaiknya tidak melakukan isolasi mandiri, tapi isolasi terpusat, Gus Yani meminta kepala desa untuk mengoptimalkan posko COVID-19 dan puskesmas.

"Tolong didata lebih valid semua warga yang saat ini terpapar COVID-19 baik yang isoman maupun yang dirawat di rumah sakit. Optimalkan penggunaan posko yang ada di setiap wilayah eks wilayah kerja pembantu bupati. Saat ini, posko sudah ada pengisian oksigen untuk masyarakat isoman, tentunya selain obat-obatan dan sembako serta fasilitas ambulans," katanya.

Gus Yani juga memuji penanganan COVID-19 di Kecamatan Panceng, karena mempunyai manajemen penanganan bagus. Sehingga, bisa memberikan sumbangan dana, bahkan oksigen kepada warga yang membutuhkan.

Ia berharap di masa PPKM level 4 Gresik bisa mencapai kekebalan komunal dengan terus meningkatkan vaksinasi di seluruh wilayah.

"Kami juga akan terus memperkuat tenaga kesehatan yang kini sudah mendapat tambahan 200 nakes untuk membantu puskesmas," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021