Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sejak 7 tahun silam seolah menjadi penyejuk hati bagi Toyati (56), salah seorang peserta Penerima Bantuan Iuran Nasional (PBI-N).

Ia merasakan betul manfaat program besutan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini lantaran tuntas menemani hingga sembuh pascaoperasi.

Ditemui saat bersantai di rumahnya, dia menceritakan kisahnya dalam melawan penyakit struma. Dalam istilah umum, struma merupakan nama lain dari penyakit gondok. Penyakit ini timbul karena adanya gangguan pada kelenjar tiroid.

Gangguan tersebut terindikasi karena lebih atau kurangnya hormon tiroid yang dihasilkan. Kelenjar tiroid merupakan contoh kelenjar yang berbentuk kupu-kupu dan terletak di bawah jakun leher manusia.

"Awal mulanya leher saya terasa bengkak. Seperti ada yang mengganjal di sekitar tenggorokan. Sakitnya saat sedang makan dan sulit kalau dibuat nafas. Saya minta diperiksakan ke anak saya. Dari Puskesmas Besuk dapat rujukan ke Rumah Sakit Waluyo Jati. Dua hari di rumah sakit, dokter ambil tindakan operasi. Alhamdulillah, semua dilancarkan. Anak saya bilang tak ada biaya yang harus dibayarkan. Kami cuman mengandalkan kartu hijau (Kartu Indonesia Sehat, red) dari pemerintah itu," ujar Toyati, warga asli Besuk, Kabupaten Probolinggo ini.

Ia mengungkapkan jika selama masa perawatan hingga operasi tak ada kendala yang berarti. Selama di Puskesmas hingga rumah sakit ia mendapat pelayanan yang terbaik. Tak ada perbedaan dengan pasien umum, Toyati bersyukur mendapat tindakan sesuai haknya.

Ia berujar jika biaya operasinya mencapai belasan juta rupiah. Ia juga mengaku tak lagi risau dengan mahalnya biaya pengobatan sekarang. Toyati lega kini kesehatannya telah ada yang menjamin.

"Selama di tempat pengobatan, saya dirawat dengan baik. Saya merasakan semua pelayanan yang diberikan sama dengan apa yang saya lihat di pasien umum. Semua dokter cepat tanggap saat sedang dibutuhkan. Saya bersyukur pemberian pemerintah ini nyata bermanfaat untuk kesembuhan saya. Dokter sempat mengatakan kalau biaya operasi saya amat mahal hingga belasan juta. Kalau tak dapat bantuan, mungkin saya sudah bingung cari hutang," kenang nenek yang sehari-harinya mencari rezeki sebagai peternak sapi.

Kini, Toyati telah sehat kembali. Ia sudah mulai beraktivitas seperti sedia kala. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya. Ia sadar, bantuan dari pemerintah melalui Program JKN-KIS ini tak lantas membuatnya lalai akan kesehatan.

Di akhir obrolan, Toyati juga berterima kasih kepada semua peserta yang rutin membayar iuran. Ia amat terbantu dengan apa yang telah mereka lakukan. Ia hanya bisa berdoa agar program mulia ini terus ada dan bermanfaat nyata untuk semua segmen peserta.

"Saya berterima kasih untuk kebaikan pemerintah bersama BPJS Kesehatan. Saya selalu berharap program ini bisa dirasakan lebih banyak orang terutama yang sedang membutuhkan. Dari punya  kartu ini (Kartu Indonesia Sehat, red) tentu perasaan saya lebih tenang karena merasakan langsung manfaatnya. Saya juga berterima kasih untuk peserta yang tergolong membayar iuran, karena iuran mereka juga program ini bisa terus ada dan berjalan. Saya hanya bisa berdoa semoga kebaikan mereka Tuhan yang membalas," tutupnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021